JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wabah pandemi corona kini menjadi ujian bagi menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Juru Bicara Front Aksi Mahasiswa (FAM) Wenry Anshory mengatakan kalau pandemi corona saat ini mewajibkan Menteri Jokowi untuk lebih bekerja keras.
"Pandemik Covid-19 seperti saat ini, mampukah para menteri tersebut melakukan berbagai terobosan yang benar-benar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat?" kata Wenry melalui keterangannya, Jumat (03/07/2020).
Salah satu menteri yang menjadi sorotan FAM adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim karena tidak memiliki kinerja yang baik di tengah pandemik.
Pada awalnya memang membanggakan ada kalangan milenial menjadi menteri, namun kinerja Nadiem tidak menunjukkan kalau dia memiliki kapasitas untuk membantu jalannya pemerintahan.
"Inilah yang sedang dipertontonkan oleh Nadiem Makarim, seseorang yang mengklaim dirinya sebagai representasi generasi milenial di Kabinet Indonesia Maju," cetusnya.
Bahkan, FAM menuturkan kalau program merdeka belajar yang dijagokan Nadiem hingga saat ini tidak jelas arahnya atau hanya berjalan sebatas jargon saja.
"Program Merdeka Belajar yang konon baru akan berhasil bila disertai dengan kemajuan teknologi. Namun di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, para siswa dan mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar secara daring dari rumah, apalagi di daerah-daerah yang masih belum memadainya jaringan listrik dan internet," tuturnya.
Wenry menilai euforia keterwakilan milenial pada Nadiem di kabinet tidak boleh terlalu lama dibiarkan dan sudah waktunya Presiden Joko Widodo mencari figur baru untuk menata dan membangun pendidikan nasional.
"Representasi generasi milenial tidak bisa menjadi pembenaran, bahwa kita harus memaklumi ketidakmampuannya. Sebaiknya Presiden Jokowi memecat Nadiem Makarim dari posisi sebagai Mendikbud," pungkanya.