Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 27 Jul 2021 - 22:41:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Kasus Kematian Akibat Corona Makin Horor, Pengamat: Pecat Menkes

tscom_news_photo_1627400491.jpg
Pasien Covid-19 (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kasus kematian akibat virus Covid-19 di Indonesia kembali mencetak rekor baru. Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus meninggal hari ini tercatat sebanyak 2.069 orang.

Angka ini lebih tinggi dari rekor sebelumnya yang tercatat pada Jumat (23/7) yang sebanyak 1.559 orang.

"Kasus kematian akibat Covid-19 bikin horor. Dengan angka 2.069 kasus artinya setiap 42 detik ada satu warga yang meninggal," kata Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan Dewinta Pringgodani saat dihubungi, Selasa malam (27/7).

Dewinta menilai kondisi seperti tidak boleh dibiarkan, karena membuat negara-negara lain ketakutan.

"Kalau orang asing takut ke Indonesia, bagaimana mau berinvestasi disini," kata Dewinta.

Totalnya kasus meninggal akibat Corona di Indonesia sudah sebanyak 86.835 orang atau sebesar 2,7 persen dari total kasus positif.
Dewinta menuturkan, hampir semua negara tetangga Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19, seperti Malaysia dan Australia.
Namun Indonesia berbeda, karena juga mengalami lonjakan kematian.

"RI bisa dianggap berbahaya oleh negara lain karena mendapat julukan darurat kematian," kata Dewinta.

Pemerintah, lanjut Dewinta, harus melakukan upaya keras untuk menekan angka kematian secara drastis.

Dewinta juga mendorong Presiden Joko Widodo melakukan langkah tegas dengan memberhentikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Pecat saja, Menkes kok nggak ngerti cara urus pandemi," tegas Dewinta.

Dewinta berpandangan posisi Menteri Kesehatan tidak cukup diisi oleh orang yang memiliki kemampuan manajerial. Tugas menangani efek pandemi Covid-19 mesti dilakukan oleh pejabat yang paham situasi kesehatan masyarakat.
"Pilih Menkes yang berlatar belakang ahli kesehatan," saran Dewinta.

Dewinta mengatakan, Budi Gunadi Sadikin yang pakar nuklir dan mempunyai rekam jejak panjang di sektor perekonomian sama sekali tak cocok memimpin Kementerian Kesehatan.

Kata Dewinta, Menteri Kesehatan sepatutnya datang dari rumpun tenaga kesehatan atau orang yang memiliki kemampuan memahami situasi kesehatan.

Dewinta menekankan, tantangan sistem kesehatan Indonesia ke depan akan lebih berat akibat pandemi Covid-19.

"Indonesia butuh Menkes yang cakap dan ngerti kesehatan," demikian Dewinta.

tag: #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...