Oleh Aswan pada hari Kamis, 05 Agu 2021 - 21:30:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Demi Elektoral atau Karena Ada Friksi di Internal PDIP Dibalik Kritiknya ke Pemerintah? Ini Kata Pengamat UAI

tscom_news_photo_1628172474.jpg
Pengamat Politik Ujang Komarudin (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani kerap bersikap kritis kepada pemerintah. Kini tak hanya Puan, anggota DPR fraksi PDIP, Effendi Simbolon dan Masinton Pasaribu, juga melempar kritik ke pemerintah.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, sikap PDIP tersebut kurang relevan karena sebagai partai pengusung pemerintah.

"Hal tersebut sebenarnya tak bagus. Karena PDIP itu ada di pemerintahan, masa mengkritik pemerintahannya sendiri. Tapi apa boleh buat, demi eloktoral kedepan dan demi agar bisa mendapat simpati rakyat, maka mengkritik pemerintah pun dilakukan," kata Ujang saat dihubungi wartawan, Kamis (05/08/2021).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga menduga bahwa manuver sejumlah elit PDIP yang mengkritisi kebijakan pemerintah saat ini sebagai upaya menarik simpati rakyat jelang kontestasi 2024 nanti.

"PDIP tahu dan paham, jika terus diam dan tak berteriak, maka secara elektoral PDIP bisa karam. Ini imbas karena pemerintah dianggap gagal dalam mengelola negara dan gagal dalam menangani pandemi. Jika kepercayaan rakyat rendah pada pemerintah, maka akan berdampak juga ke PDIP. PDIP juga bisa tak akan dipercaya publik. Maka strategi dua kaki itu dilakukan. Satu kaki tetap ada dipemerintahan, namun disaat yang sama yang lain mengkritik pemerintah," kata Ujang.

Selain itu, Ujang juga menduga manuver sebagian elit PDIP sebagai kritik terhadap Jokowi yang mungkin saja PDIP menganggap Jokowi lebih condongdengan Ganjar Pranowo jelang 2024 ketimbang Puan Maharani.

"Karena PDIP pasti paham skenario Ganjar, Ganjar akan dikunci PDIP, dari mulai tak diundang PDIP terkait acara di wilyahnya, kritik Puan terhadap Ganjar, pemasangan Baliho Puan di Jateng dan dimana-mana, lalu kritik Mega terhadap Ganjar, itu indikasi bahwa Ganjar bukanlah skenario PDIP," ulas Ujang.

Selanjutnya, kata dia, PDIP tidak dibesarkan oleh Ganjar Pranowo akan tetapi PDIP lah yang membesarkan Ganjar Pranowo, "maka itulah, Putri Mahkota lah yang akan didorong untuk maju di pilpres 2024 walaupun tantangannya sangat berat karena elektabilitas Puan Maharani masih rendah."

Kemudian juga dia menganggap Ganjar Pranowo bisa jadi juga sebagai skenarionya Presiden Joko Widodo.

"Ganjar itu bisa saja skenario Jokowi. Makanya Ganjar tak masuk hitungan PDIP," tutup Ujang.

tag: #politik  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Ali Wongso: SOKSI Dukung Penuh Jokowi dan Gibran Berada di Partai Golkar

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 25 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar. Hal ini sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ...
Berita

Bamsoet Apresiasi KPU dan Dukung Penetapan Prabowo - Gibran Sebagai Presiden dan Wapres RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras komisi Pemilihan Umum (KPU) serta mendukung penetapan Komisi Pemilihan ...