Bisnis
Oleh Rihad pada hari Thursday, 05 Agu 2021 - 23:17:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Belum Menyamai Masa SBY

tscom_news_photo_1628176567.jpg
Ilustrasi pasar (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2021 mencapai 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan tersebut melonjak jika dibandingkan dengan kuartal II/2020, di mana ekonomi terkontraksi dalam, sebesar -5,32 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal I/2021, ekonomi pada kuartal kedua tahun ini meningkat sebesar 3,31 persen (quarter-to-quarter/qtq).

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan ini belum menyamai posisi kuartal IV/2004 dengan pertumbuhan 7,16 persen. Sebagai informasi, pada periode tersebut menjadi awal masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat selama 10 tahun, sejak Oktober 2004 hingga Oktober 2014.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan posisi pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II/2021, merupakan pertumbuhan kuartalan yang tertinggi sejak 2004.

“Tertinggi sejak triwulan 4 tahun 2004, saat itu PDB Indonesia tumbuh sebesar 7,16 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/8/2021).

Margo Yuwono menjelaskan, pertumbuhan yang tinggi tersebut disebabkan oleh dua faktor, yaitu pemulihan ekonomi dan efek dari basis pertumbuhan ekonomi yang rendah pada kuartal II/2020.

Meski demikian, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi masih belum kembali ke jalur normal, seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Dari 17 lapangan usaha, BPS mencatat seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang positif, tertinggi dicatatkan oleh sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 25,10 persen secara tahunan.

Kemudian, sektor yang juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah sektor akomodasi makanan dan minuman sebesar 21,58 persen secara tahunan.

Sebagai informasi, kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal II ini menjadi yang tertinggi karena berangkat dari kondisi ekonomi RI yang terpuruk dalam zona kontraksi sejak pandemi mulai merebak.

Pada kuartal II tahun lalu, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi paling dalam, yaitu minus 5,32 persen. Kemudian, secara berturut-turut hingga kuartal I/2021 realisasi ekonomi Indonesia adalah minus 3,49 persen, minus 2,19 persen, dan minus 0,74 persen.

tag: #jokowi  #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement