Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 06 Agu 2021 - 06:29:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Marwan Cik Asan: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bersifat Semu, Penyebab Utamanya Low Base Effect

tscom_news_photo_1628206169.jpg
Marwan Cik Asan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan, mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 bukan merupakan prestasi besar pemerintah, namun lebih dominan karena pengaruh low base effect, yaitu suatu kondisi dimana dasar perhitungan pertumbuhan kuartal II 2021 menggunakan data pertumbuhan kuartal II 2020, yang pada periode tersebut merupakan pertumbuhan terendah sepanjang 2020, yaitu sebesar minus 5,32 persen. Sehingga akan diperoleh tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi pada kuartal yang sama tahun berikutnya, tanpa memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

Hal tersebut disampaikan Marwan menanggapi Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru saja mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 dengan pencapaian 7,07 persen yang dihitung secara tahunan (yoy), secara kuartalan pertumbuhannya sebesar 3,31 persen. Sehingga akumulasi pertumbuhan ekonomi selama semester I mencapai 3,10 persen.

Menurut Marwan, dalam kondisi normal seharusnya pertumbuhan ekonomi 7 persen dapat memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, namun faktanya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan masih tetap tinggi. Artinya pencapaian pertumbuhan ekonomi 7 persen hanya bersifat semu dan tidak mencerminkan kondisi riil sebenarnya.

“Dalam kondisi normal, seharusnya pertumbuhan ekonomi 7 persen dapat memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, namun faktanya tingkat pengangguran dan angka kemiskinan masih tetap tinggi. Jadi, artinya pencapaian pertumbuhan ekonomi 7 persen hanya bersifat semu dan tidak mencerminkan kondisi riil sebenarnya,” ujar Marwan.

Marwan menambahkan, ada beberapa fakta yang dapat menjelaskan mengapa pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 bersifat semu. Pertama, dari sisi konsumsi rumah tangga pertumbuhannya mencapai 5,93 persen. Dalam kondisi normal seharusnya dapat memberikan efek yang besar terhadap meningkatnya daya beli dan konsumsi masyarakat, namun faktanya sebagaian perusahaan ritel dan UMKM melakukan penutupan usaha dan mengurangi jumlah karyawan karena sepinya pelanggan.

Selain itu dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga seharusnya berkorelasi positif terhadap tingkat inflasi, namun faktanya pada bulan Juni terjadi deflasi sebesar 0,16 persen dan inflasi tahunannya hanya 0,74 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa tingginya pertumbuhan konsumsi pada kuartal II tidak memberikan dampak besar dalam permintaan dan prodduksi barang.

Kedua, menurut Marwan, dari sisi lapangan usaha, sektor yang tumbuh sangat tinggi adalah sektor-sektor yang pada kuartal II 2020 mengalami kontraksi yang sangat dalam seperti, sektor perdagangan besar dan eceran dan sektor transportasi yang masing-masing tumbuh 9,44 persen dan 25,10 persen. Meskipun tumbuh sangat tinggi namun tidak memberikan efek yang besar terhadap pelaku usahanya.

“Dengan fakta-fakta tersebut pemerintah diharapkan tetap fokus pada pemulihan ekonomi pada kuartal III 2021 yang sangat mungkin lebih berat tantangannya ditengah kasus pandemi covid 19 yang masih tinggi angka positifnya,” pungkas Marwan.

tag: #partai-demokrat  #fraksi-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Buka Puasa Bersama Komunitas Morgan Sports Club, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina komunitas otomotif mobil klasik asal Inggris Morgan Sports Car Club Indonesia (MSCCI) dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ...
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...