JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --ESKALASI krisis kesehatan atau pandemi Covid-19 yang menghadirkan banyak fakta dan kisah memilukan hendaknya menggugah semua elemen masyarakat untuk lebih mengedepankan kebersamaan guna mengantisipasi keadaan terburuk. Kebersamaan akan membangkitkan semangat gotong royong dan peduli pada mereka yang butuh pertolongan.
Ditengah durasi pandemi yang tidak berkepastian sekarang ini, semua orang tentu berharap keadaan akan segera membaik. Namun, dalam konteks merespons pandemi Covid-19 dengan segala akibatnya saat ini, sejumlah indikator menunjukan situasinya belum bertambah baik. Bahkan, sebaliknya, sejumlah indikator itu justru memberi gambaran bahwa pandemi ini sedang menuju skenario atau situasi terburuk.
Karena alasan itu pula, pemerintah dalam kapasitasnya sebagai regulator memberlakukan PPKM darurat di Jawa-Bali, plus 15 kabupaten/kota lainnya. Siang-malam para petugas dari berbagai unsur berupaya mengendalikan dan membatasi mobilitas masyarakat. Mengendalikan pergerakan banyak orang di tengah pandemi jelas bukan pekerjaan mudah, sehingga tak jarang menerima penolakan atau perlawanan dari mereka yang merasa dirugikan. Semua otoritas di banyak negara pun mengalami kesulitan serupa ketika harus mengendalikan mobilitas masyarakat.
Sementara itu, para dokter dan tenaga medis di semua rumah sakit rujukan tak henti menangani dan merawat pasien Covid-19.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #bamsoet #mpr