Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Sabtu, 14 Mei 2022 - 17:30:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Jelang Demo 21 Mei, Gerindra: Rakyat Makin Cerdas, Tak Terprovokasi Buat Makzulkan Jokowi

tscom_news_photo_1652524254.jpg
Habiburrokhman (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Habiburrokhman meyakini masyarakat sekarang sudah tidak mudah terprovokasi untuk melakukan unjuk rasa dengan isu memakzulkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, saat ini masyarakat sudah makin cerdas.

“Santai aja, rakyat sudah semakin cerdas. Mereka enggak akan gampang diprovokasi oleh siapa pun,” kata Habiburrokhman saat dihubungi wartawan pada Sabtu, 14 Mei 2022.

Tentu, Habiburrokhman mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya atau pendapatnya dimuka umum melalui aksi unjuk rasa. Menurut dia, sampaikan saja apa tuntutan para pengunjuk rasa sepanjang mematuhi ketentuan hukum

“Silakan aja apapun tuntutan mereka sepanjang dilakukan dengan cara yang sesuai ketentuan hukum,” ujarnya.

Sebagai Aktivis 98, Habiburrokhman memahami sekali bahwa ketepatan merumuskan tuntutan akan berpengaruh pada gerakan itu sendiri. Semakin masuk akal tuntutan, maka gerakan tersebut akan semakin banyak mendapat dukungan dari rakyat.

“Saya sih enggak ambil pusing, enggak akan mempersoalkan dan enggak akan melarang-melarang mereka mau mencantumkan tuntuan apa,” jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengingatkan sejumlah elemen buruh yang melakukan unjuk rasa untuk tetap menjaga situasi ketertiban dan tidak terprokasi dengan oknum-oknum yang membuat kericuhan pada Sabtu, 14 Mei 2022.

“Himbauanya agar tetap menjaga situasi tetap tertib, aman dan menghargai masyarakat pengguna jalan lainnya. Jangan sampai disusupi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab,” kata Dedi.

Diketahui, massa demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa bulan Ramadhan 1443 Hijriyah kemarin, sempat terbentang spanduk yang mendesak "Jokowi Mundur" dari jabatan Presiden Republik Indonesia.

Selain itu, spanduk tersebut juga bertuliskan "Mosi tidak percaya terhadap DPR dan Pemerintah Jokowi-Ma"ruf". Akhirnya, terjadi bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Rencananya, sejumlah elemen masyarakat dari buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali gelar demo besar pada 21 Mei 2022, bertepatan dengan momentum reformasi. Aksi itu puncak dari rangkaian gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.

"Pada 21 Mei, bertepatan momentum reformasi. Siapkan kekuatan kita, sosialisasikan ke kampus-kampus, ke pabrik-pabrik, ke kampung-kampung bahwa rakyat akan terus berjuang, rakyat akan terus bergerak," kata Sekretaris Jenderal KASBI pada Kamis, 21 April 2022.

Massa aksi dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menilai, Pemerintahan Jokowi-Ma"ruf Amin telah gagal mensejahterakan rakyat. Untuk itu, pemerintah dan DPR harus mendengarkan aspirasi masyarakat.

"Kalau DPR hanya formalitas, jangan pernah disalahkan apabila rakyat tumpah ke jalan tol, jangan salahkan ketika rakyat mematikan roda ekonomi. Apabila DPR tidak serius, kita ingatkan agar hati-hati," kata Ketua Umum KASBI Nining Elitos.

tag: #partai-gerindra  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...