GIANYAR, BALI (TEROPONGSENAYAN) - Hingga saat ini masih ratusan pasar tradisional di seluruh Indonesia yang minta direvitalisasi. Namun, pemerintah pun kewalahan karena anggaran yang disediakan terbatas.
"Tahun ini Kemenkop dan UKM mengalokasikan Rp 85 miliar untuk dana revitalisasi pasar tradisional. Dan untuk satu pasar terpilih kami bantu Rp 900 juta. Sementara permintaan yang masuk ratusan," kata Menkop dan UKM AAGN Puspayoga saat meresmikan Pasar Pekraman Negari, di Kec Sukawat, Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis(11/2/2016).
Menurut Puspayoga, pihaknya akan selektif mana pasar yang diprioritaskan untuk dibangun kembali. Salah satu pertimbangan prioritas adalah swadaya dari masyarakat atau pemilik dari kios kios pasar tradiaional tersebut, apakah mampu mendanai sebagian dari biaya perbaikan pasar.
"Saya melihat pasar Pekraman Negari Gianyar ini bisa jadi contoh, karena mampu melakukan swadaya untuk menutupi sebagian dana revitalisasi," kata Puspayoga.
Revitalisasi Pasar Rekraman mengabiskan anggaran Rp 1,2 miliar. Kemenkop dan UKM mengucurkan dana sebesar Rp 900 juta. Selebihnya, Rp 300 juta berasal dari swadaya para pemilik kios dan masyarakat setempat.
"Hal ini bisa jadi contoh revitalisasi pasar tradisional di tempat lain. Karena menunjukkan kesungguhan dari pengguna pasar ini untuk memperoleh pasar yang lebih baik, lebih bersih dan lebih nyaman," kata Puspayoga. Pasar Pakraman Negari berdiri di atas lahan seluas 1.100 m2. dan mampu menampung hingga 90 pedagang. (b)
Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga didampingi Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata (kiri) serta Pinwil BRI Bali M.Fankar Umran (kanan) meresmikan pasar tradisional Desa Pekraman Negari, Kabupaten Gianyar Bali.11/2/16. Dari total dana yang dihabiskan mencapai 1,2 miliar, Kemenkop UKM membantu Rp.900 juta, dan swadaya masyarakat Rp.300 juta.