JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Salah satu bakal calon gubernur DKI 2017, Mischa Hasnaeni Moein, atau yang populer dengan julukan 'Wanita Emas', sesumbar bisa mengatasi masalah klasik Ibu Kota, soal kemacetan dalam waktu setahun.
"Setelah saya belajar dari negara-negara lain, ternyata menyelesaikan (masalah) macet bisa dilakukan dalam setahun, insyaallah (masalah macet) bisa saya selesaikan. Namanya management traffic, jadi yang namanya management traffic, nanti ada 11 items yang akan saya lakukan (jika terpilih jadi Gubernur)," kata Hasnaeni disela-sela acara 'silaturrahmi akbar' antar bakal calon gubernur DKI, di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/2/2016).
Selain masalah macet, Hasnaeni juga ingin mengtasi masalah klasik DKI lainnya, yaitu banjir. Dirinya berencana untuk memodifikasi cuaca.
"Masalah banjir, bisa kita modivikasi cuaca, sambil kita memperbaiki infrastruktur. Jadi nanti ke depan di dalam gang perkampungan kumuh kita buat gorong-gorong ke BKT. Tak masalah jika biayanya cukup besar, tapi nanti kan bisa dinikmati anak cucu kita juga," ujarnya.
Lebih jauh, Hasnaeni menilai, selama ini Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak becus dalam menangani masalah transportasi di Ibu Kota.
Dia mencontohkan, bus metromini dan kopaja tak perlu dihilangkan sebagaimana diwacanakan Ahok selama ini. Melainkan cukup sopir-sopirnya diberi pelatihan yang memadai.
"Masak mereka (para sopir) disuruh sekolah 6 bulan? Itu nggak masuk akal menurut saya. Sekolah mengemudi saya kira cukup 1 minggu saja, itu sudah cukup," ucapnya.
"Jadi, kita cukup memberikan pelatihan satu minggu. Kita kan butuh sekolah bagaimana mengatur kepribadian mereka saja, agar mereka enggak ugal-ugalan lagi saat mengemudi," ujar politisi Demokrat ini.
Selain itu, masalah Ibu Kota yang mendapat perhatian perempuan berparas cantik ini, Juga mengkritisi penanganan Ahok terkait tempat pristitusi Kalijodo.
Menurutnya, soal prostitusi di Kalijodo, cukup dipindahkan ke tempat lain, misalnya ke Kepulauan Seribu.
Dijelaskan dia, tak ada salahnya Ibu Kota DKI mencontoh Singapura. Atau sekalian membangun Singapura mini di salah satu pulau di Kepulauan Seribu