JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Asal menjadi lebih transparan, privatisasi PT Pertamina langkah yang baik. Untuk itulah pengamat energi Komaidi Notonegoro mendukung rencana privatisasi PT Pertamina yang sedang disiapkan oleh Menteri Rini Soemarno dan Dwi Soetjipto, Dirut PT Pertamina.
Menurut dia jika hal itu sampai dilakukan, maka PT Pertamina yang dipimpin oleh Dwi Soetjipto bakal lebih transparan kepada publik dalam membuat laporan keuangan perseroan. Keterbukaan laporan keuangan BUMN migas menjadi tuntutan masyarakat luas saat ini.
"Dengan listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI) misalnya, laporan keuangannya akan dibuka oleh banyak pihak, kinerjanya akan diawasi oleh publik. Saya kira tujuan ke arah transparansinya benar," kata Komaidi yang juga Direktur Reforminer Institute saat dihubungi TeropongSenayan, Jakarta, Senin (8/12/14).
Meski begitu dirinya menyarankan Pertamina perlu melihat seluruh aspek-aspek sebelum diputuskan melantai di bursa. Lantaran PT Pertamina sebagai BUMN terbesar yang dimiliki pemerintah, memiliki tugas, fungsi dan kedudukan untuk menguasai energi nasional untuk kepentingan hajat hidup masyarakat Indonesia.
"Segala sesuatunya harus kita lakukan secara hati-hati. Harus melakukan kajian, melihat dampak minusnya karena kadang-kadang kita hanya melihat positifnya saja tanpa melihat sisi negatifnya. Jadi kita perlu lebih komperhensif," ujar Komaidi.
Rencana privatisasi PT Pertamina kembali mencuat.Kali ini disuarakan oleh Meneg BUMN Rini Soemarno. Khabarnya, upaya ini bertujuan menyelesaikan hutang-hutang BUMN migas yang jumlahnya mencapai trilunan rupiah. Hanya saja, sejumlah pihak mengkhawatirkan langkah ini hanya akan menguntungkan investor asing yang sudah lama menunggu bisa mencaplok PT Pertamina.(ris).