Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 12 Nov 2019 - 15:31:35 WIB
Bagikan Berita ini :

Garap Proyek Infrastruktur, Menteri PURP Minta Kontraktor Kurangi Material Impor

tscom_news_photo_1573547495.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan memaksa para kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur nasional untuk menggunakan komponen lokal dalam pembangunannya.

"Kami akan meningkatkan penggunaan material dan peralatan produksi dalam negeri yang memberikan nilai tambah dalam setiap infrastruktur yang terbangun. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor," kata Basuki dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR RI, di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Salah satunya yakni aspal beton yang digunakan dalam pembangunan jalan tol. Basuki mengatakan, saat ini Wijaya Karya (WIKA) sudah menggunakan aspal beton lokal sebanyak 200.000 ton untuk jalan tol.

Basuki akan menginstruksikan Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto untuk mengarahkan para kontraktor menggunakan aspal beton lokal tersebut. Targetnya, ke depan proyek infrastruktur nasional bisa menggunakan hingga 700.000 ton aspal beton lokal.

"Tadi kami baru dapat laporan dari Wijaya Karya, ternyata sekarang produk aspal beton sudah sampai lebih 200.000 ton, maka saya minta Dirjen Bina Marga kita paksa pakai itu," katanya.

"Bahkan tahun ini bisa 700.000 ton. Karena biasanya hanya malas saja itu pakai itu. Saya paksa balai-balai untuk pakai aspal beton," tambah Basuki.

Selain itu, Basuki juga akan meminta para kontraktor menggunakan ekskavator produksi Pindad.

"Termasuk kita pakai eskavator dari Pindad. Itu harus beli. Karena kalau nggak dibeli ya mandek. Di situ yang biasanya kita lemah," tegas Basuki.

Terakhir, Basuki juga akan memaksa para kontraktor menggunakan bearing atau karet penahan guncangan lokal di proyek jembatan-jembatan nasional.

"Itu (bearing) tidak perlu impor. Kita ada dua perusahaan yg sudah memproduksi," imbuh dia.

Ia menegaskan, meski usia bearing lokal tak sepanjang usia bearing impor, para kontraktor tetap harus memaksimalkan pemakaian produk tersebut. Ia pun meminta izin kepada Komisi V DPR RI untuk memaksimalkan penggunaan bahan baku dan peralatan proyek infrastruktur lokal.

"Walaupun impor umurnya kalau impor 20 tahun, kita hanya 10-15 tahun tetap kita beli. Jadi produksi apa pun kalau dibandingkan dengan yang sudahestablishedya nggak bisa, nggak fair. Jadi kita paksa ini beli, mohon dukungannya bapak ibu," tutup Basuki. (Alf)

tag: #kementerian-pupr  #proyek-infrastruktur  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
RAMADHAN 2025 H ABDUL WACHID
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
RAMADHAN 2025 M HAEKAL
advertisement
RAMADHAN 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Dukung Transaksi Non Tunai, Bank DKI Raih Penghargaan Digital Brand

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 22 Mar 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebagai apresiasi atas upaya Bank DKI yang terus mendorong transaksi non tunai, Bank DKI kembali meraih penghargaan dalam ajang 14th Infobank-Isentia Digital Brand ...
Berita

Peduli Korban Banjir, Waka MPR Salurkan Bantuan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR RI yang juga Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, SH, turun langsung menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir ...