JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil PresidenMa"ruf Aminmengelak aliran uang dariJiwasrayamasuk ke dana kampanye bersama Presiden Joko Widodo padaPilpres 2019.
Maruf menilai isu itu sengaja dimainkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Hal itu disampaikan Ma"ruf menanggapi tudingan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono.
"Itu (isu) gorengan itu," kata Ma"ruf di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Mantan Ketua Umum MUI itu meminta masyarakat tak mudah percaya dengan isu tersebut. Ia meminta publik bersabar lantaran Kejaksaan Agung tengah memproses kasus ini.
"Kita lihat saja nanti, Kejaksaan agung yang selidiki ke mana aliran uang itu. Ya kita tunggu sajalah," kata ia.
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono, beberapa waktu lalu, mengatakan penyelidikan terhadap mantan Direktur Keuangan PT. Asuransi Jiwasraya Harry Prasetyo perlu dilakukan karena sempat menjadi tenaga ahli keuangan di Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Arief dalam keterangan tertulis kepadamediamengatakan, "Jangan sampai ada dana Jiwasyara yang dibobol mantan direksi itu untuk disalurkan sebagai dana pemenangan kampanye Pilpres 2019."
Dalam pernyataannya, Arief meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus dugaan korupsi Jiwasraya yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung.
Alasan Arief Poyuono memunculkan dugaan tersebut lantaran mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo pernah menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP).
Harry diketahui pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).
Nama Harry termasuk dalam daftar pencegahan ke luar negeri yang diajukan Kejagung ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (Dbs)