JAKARTA (TEROPONGSENYAN) - Akhirnya, PT Freeport Indonesia memiliki direktur asal Papua sendiri. Itu terbukti setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Claus Wamafma.

Claus memang berkarir di Freeport sejak muda. Claus pernah menjabat sebagai Pengawas Umum Pergudangan sejak 2008 hingga 2011 serta Manajer Pergudangan pada Juli 2011. Sarjana ITB ini juga pernah menjabat Senior Vice President (SVP) membawahi CSR (Corporate Social Responsibility), partnership fund serta community development.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, Claus menjadi putra Papua pertama yang menjadi direktur perusahaan tambang tersebut. Penunjukan Claus sebagai direktur dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Freeport Indonesia di Kementerian BUMN pada 7 Februari 2020. "Claus sudah berkarir di Freeport selama 20 tahun," ujar Arya, Senin (17/02/2020). Ia menyatakan dari 7.096 pegawai di Freeport, 2.890 ialah orang Papua, atau sekitar 40,7 persen.

Pemerintah leluasa menunjuk direktur karena mayoritas Freeport sudah menjadi milik Indonesia. Saat ini, 51% saham Freeport Indonesia sudah ada di tangan salah satu BUMN, yakni PT Inalum, sejak akhir 2018. Selain Claus, terdapat beberapa perubahan jajaran komisaris di tubuh Freeport.

Susunan Komisaris terdiri Presiden Komisaris: Richard C. Adkerson, Dan Wakil Presiden Komisaris Orias Petrus Moedak. Sementara anggota komisaris Adrianto Machribie, A.M. Fachir, Hinsa Siburian, dan Kathleen Lynne Quirk.

Presiden Direktur dijabat Clayton Allen Wenas, serta Wakil Presiden Direktur Jenpino Ngabdi. Sedangkan jajaran direktur terdiri Achmad Ardianto, Claus Wamafma, Mark Jerome Johnson, dan Robert Charles Schroeder.