JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mengerihkan mayat-mayat korban virus Corona dibiarkan tergeletak di jalan Kota Guayaquil. Hal ini lantaran pemerintah Ekuador tidak lagi mampu menampung korbanviruscorona.
Korban yang terus bertambah mengakibatkan rumah sakit di sana tidak lagi memiliki tempat tidur untuk merawat yang sakit. Kamar jenazah, tempat pemakaman dan rumah pemakaman sudah mencapai kapasitas penuh. Tanpa ada pilihan lain, warga terpaksa membiarkan jenazah orang-orang terdekat mereka tergeletak begitu saja di jalanan dan di kamar-kamar terisolasi.
"Kami telah menanti (bantuan memakamkan jenazah) selama lima hari. Kami lelah menelepon 911 dan disuruh menunggu," kata Fernando Espana kepadaReuters, 30 Maret 2020 lalu.
Pemerintah Ekuador mulai menyimpan jenazah korban virus corona di dalam kontainer pendingin sementara ratusan kematian di kota Guayaquil, pusat wabah di negara itu, telah memenuhi kamar mayat dan rumah sakit.
Ekuador mengonfirmasi 318 kematian akibat virus itu, salah satu yang terbesar di Amerika Latin. Tapi Presiden Lenin Moreno mengatakan pekan ini bahwa angka pastinya lebih tinggi karena pihak berwenang mengumpulkan lebih dari 100 jenazah sehari. Banyak diantara jenazah itu diambil dari rumah-rumah keluarga sebagai upaya karantina ketat untuk mencegah pihak keluarga memakamkannya sendiri.
Pemerintah telah menempatkan tiga kontainer, yang terbesar panjangnya sekitar 12 meter, di rumah-rumah sakit untuk menyimpan jenazah-jenazah itu sambil menyiapkan makam, menurut walikota Guayaquil, Cynthia Viteri. Sejauh ini 150 korban telah dimakamkan di sebuah pemakaman swasta di kota itu.