Berita
Oleh Rihad pada hari Jumat, 17 Apr 2020 - 23:48:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Jumlah Positif Corona Indonesia Tertinggi di Asean, Malaysia Memiliki Jumlah Kesembuhan Terbanyak

tscom_news_photo_1587142117.jpg
Pasien Corona (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus positif corona tertinggi di Asia Tenggara. Kasus positif virus corona di Indonesia per Jumat (17/4), jumlah kasus positif virus corona sebanyak 5.923 orang. Filipina berada di tempat kedua dengan jumlah kasus sebanyak 5.878 orang. Selanjutnya, Malaysia sebanyak 5.182 orang, Singapura 4.427 orang, Thailand 2.700 orang, Vietnam 268 orang, Brunei 136 orang, Kamboja 122 orang, dan Myanmar 85 orang. Sedangkan Laos memiliki jumlah kasus positif sebanyak 19 orang dan Timor Leste dengan jumlah kasus positif paling sedikit sebanyak 18 orang.

Indonesia juga tertinggi dalam jumlah kematian. Indonesia mencatatkan 520 kematian, dibandingkan dengan Filipina 387, dan Malaysia 387.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan hingga saat ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 42 ribu spesimen. Kasus yang diperiksa lebih dari 37 ribu, dengan konfirmasi positif 5.923 dan negatif 31.211.

"Ini gambaran yang harus kita lihat secara utuh bahwa penularan masih terjadi. Ini sudah jadi bencana nasional, mari berpartisipasi lebih serius karena ini masalah bersama, hanya kita yang bisa selesaikan ini. Pastikan kita tidak tertular dan tidak menulari," kata Yuri.

Belajar dari Malaysia

Malaysia menjadi negara dengan kasus sembuh tertinggi di ASEAN. Negeri jiran kini memiliki 2.766 kasus pulih dari total 5.182 kasus positif. Sedangkan angka meninggal sebanyak 84 kasus.

Mengapa bisa demikian? Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Noor Hisham Abdullah mengatakan Malaysia dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam karena memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani pasien yang dites positif COVID-19.

Pasien positif COVID-19 di Malaysia wajib untuk dirawat di rumah sakit. Pasien yang sudah positif tidak diperkenankan untuk menjalani karantina mandiri atau dirawat di rumah masing-masing. "Durasi utama adalah 14 hari, tetapi kita perlu melakukan tes dan jika itu masih positif, maka kita akan memastikan pasien tetap di rumah sakit," ujar Noor Hisham dikutip dari MalayMail.

Walaupun tidak memiliki gejala tertentu, pasien tersebut tetap harus langsung dirawat, Ini berbeda dengan di negara lain seperti Inggris dan Italia, dimana pasien yang dites positif, jika tidak menunjukkan gejala atau punya gejala ringan, malah disarankan untuk tinggal di rumah.

Pasien di Malaysia akan langsung diisolasi di rumah sakit setelah mereka dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut. "Ini juga merupakan alasan mengapa pasien dengan gejala simptom dan ringan sekitar 88 persen (di rumah sakit). Karena pemantauan ketat dan perawatan yang diberikan di rumah sakit, kami melihat hasil yang lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Noor Hisham mengumumkan bahwa lebih dari setengah pasien COVID-19 di Malaysia telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Pada Kamis (16/4/2020) kemarin, ia melaporkan 169 kasus pemulihan lagi hari ini, sehingga totalnya kini melebihi 2.766 pasien dari semua kasus yang terdeteksi di sana.

Selain Malaysia, kasus berhasil sembuh terbanyak ditempati oleh Thailand (1.593 sembuh dari 2.672 kasus positif, sisanya 46 meninggal) dan Singapura (683 sembuh dari 4.427 positif, dengan 10 kasus kematian). Sampai Jumat (17/4), kasus sembuh di Indonesia mencapai 607 kasus dari 5.923 kasus positif, dengan 520 orang meninggal.

tag: #corona  #pasien  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement