JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Ketua Komisi Hukum (Komisi III) DPR Pangeran Khairul Saleh menyesalkan atas ringannya vonis yang dijatuhkan kepada penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. Pasalnya, vonis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan penjara 2 tahun dan 1,5 tahun tersebut sangat ringan dan melukai rasa keadilan.
"Saya menilai vonisnya masih terlalu ringan. Dan ini betul-betul melukai rasa keadilan, menjadi tontonan publik yang membodohkan," kata Khairul saat dihubungi, Jumat, 17 Juli 2020.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini tak habis pikir dengan sikap pelaku yang menyatakan bahwa apa yang dilakukannya terhadap Novel bukan tindakan yang sengaja. Menurutnya, tindakan pelaku merupakan perbuatan yang telah direncanakan dan merupakan tindakan penganianyaan berat terhadap pejabat negara.
"Subuh-subuh bawa air keras dengan sengaja, berarti menyiramnya juga dengan niat. Masa menyiramnya tidak sengaja," ujarnya.
Mantan Bupati Banjar ini juga merasa sangat prihatin dengan nasib yang dialami oleh Novel. Akibat tindakan yang tidak beradab, Novel harus mengalami cacat seumur hidup.
"Korban Novel Baswedan tidak bekerja hampir dua tahun, cedera matanya seumur hidup. Unsur pasal yang dikenakan seharusnya perbuatan penganiayaan berat terhadap pejabat negara," katanya.
Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menjatuhkan vonis kepada kedua terdakwa penganiayaan penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Sidang beragenda pembacaan putusan digelar di ruang sidang PN Jakarta Utara, pada Kamis (16/7/2020). Sidang pembacaan putusan digelar sekitar 8 jam.
Terdakwa Rahmat Kadir Mahulette, selaku pelaku penyiram air keras kepada Novel divonis selama 2 tahun penjara. “Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada terdakwa selama 2 tahun,” kata Ketua Majelis Hakim Djuyamto membacakan amar putusan di PN Jakarta Utara, Kamis (16/7/2020).
Rahmat Kadir terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan terencana kepada Novel. Rahmat terbukti melanggar Pasal 353 ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Pada saat melakukan tindak pidana, Rahmat dibantu Ronny Bugis yang mengendarai sepeda motor. Untuk Ronny Bugis, majelis hakim menjatuhkan vonis 1 tahun 6 bulan penjara.
Hukuman itu lebih tinggi dari tuntuan Jaksa Penuntut Umum. Untuk diketahui, Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Marhulete, dua terdakwa penganiayaan penyidik KPK, Novel Baswedan dituntut pidana penjara selama 1 tahun.
Mereka masing-masing dituntut melakukan tindak pidana penganiayaan dengan rencana lebih dahulu yang mengakibatkan luka-luka berat seperti yang diatur dan diancam pidana dalam Pasal 353 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sesuai dakwaan subsider Jaksa Penuntut Umum.