JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia disoroti oleh mantan Ketua Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) Abraham Samad.
Samad mengomentari sebuah tautan pemberitaan mengenai makna 75 tahun Indonesia merdeka yang disampaikan oleh Ketua KPK saat ini, Firli Bahuri.
Firli menyebut kalau merdeka itu adalah ketika sebuah negara ini sudah terbebas dari korupsi.
Menanggapi hal tersebut, Samad kemudian mempertanyakan kepada KPK mengenai kabar proses pencarian buronan KPK, yakni Harun Masiku yang merupakan mantan caleg PDIP dalam kasus dugaan suap terkait pergantian anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 Dapil Sumsel 1.
"Apa kabar Harun Masiku," kata Abraham Samad melalui cuitan akun twitternya @AbrSamad, Senin (17/08/2020).
Pada lanjutan cuitannya, Samad kembali mengkritisi makna sesungguhnya dari kemerdekaan Indonesia dalam hal pemberantasan korupsi. Sebab baginya, saat ini keberadaan KPK seakan dilunturkan.
"Tidak usah ngomong merdeka dari korupsi kalau KPK-nya digergaji," tandasnya.
Abraham Samad sendiri dikenal menjadi salah satu tokoh yang rajin mengkritisi soal dugaan upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah yang berdiri sejak tahun 2002 itu.
Baru-baru ini Samad mengkritik perubahan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) karena rentan diintervensi.
"Karena KPK telah menjadi lembaga di bawah Presiden. Sehingga mudah diintervensi kepentingan politik yang bisa menyandera agenda pemberantasan korupsi,” kata Samad, Minggu lalu (9/8).