JAKARAT(TEROPONGSENAYAN)-Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menilai indikasi kecurangan dengan modus remote access dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CASN) di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah merusak sistem perekrutan pegawai yang tidak berkualitas.
“Ini merusak sistem yang sudah dibangun dan tidak menghasilkan ASN berkualitas,” ujar Mardani kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Mardani mengatakan BKN harus segera melakukan investigasi atas temuan tersebut. Menurutnya harus ada yang bertanggung jawab terkait kejadian ini.
“BKN harus ambil inisiatif investigasi. Tak boleh dibiarkan hal-hal seperti ini terjadi,” kata Mardani.
Mardani berjanji akan membahas penerimaaan CPNS ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II DPR dan BKN. Hal itu untuk memastikan penerimaaan PNS berjalan sesuai aturan yang ditetapkan.
Sebagaimana diketahui, Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sedang intensif melakukan penyelidikan kecurangan penerimaaan CPNS dengan modus remote access dalam seleksi CASN di Buol, Sulteng.
BKN bersama BSSN menemukan adanya indikasi kecurangan pada pelaksanaan SKD CASN di Tilok Mandiri Instansi Pemerintah Kabupaten Buol yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum itu ingin merusak sistem seleksi CASN Nasional dengan modus remote access.
Hal itu dikatakan Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BKN, Satya Pratama dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
Tim penyelidik menemukan sejumlah bukti yang mendukung indikasi kecurangan tersebut, diantaranya berupa pengaduan masyarakat atas dugaan kecurangan, hasil audit trail aplikasi CAT BKN terhadap aktivitas peserta seleksi selama pelaksanaan seleksi dan laporan kegiatan forensik digital pada perangkat yang digunakan.
Selain itu, laporan penyelidikan internal oleh instansi pemerintah Kabupaten Buol, hasil pemeriksaan terhadap petugas pelaksanaan seleksi baik dari BKN maupun Instansi Pemerintah Kabupaten Buol dan
rekaman kamera pengawas.