Oleh H. Hasan AR. Asso pada hari Selasa, 22 Nov 2022 - 13:51:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Provinsi Baru di Papua Jangan Lupakan Muslim Berketurunan Asli Papua

tscom_news_photo_1669099900.jpg
H. Hasan AR. Asso (Sumber foto : Istimewa)

Provinsi baru di Papua sangat familiyar terdengar oleh sumber daya manusia di Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini.

Tentunya provinsi baru ini membutuhkan SDM (sumber Daya Manusia) yang handal dan berintegritas yang senantiasa berpegang teguh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Karena Provinsi-Provinsi baru ini lahir dari Provinsi yang memiliki otonomi khusus, maka seyogyanya di dalam struktur pemerintahan wajib hukumnya melibatkan Putra Putri terbaik Papua agar mereka ikut mengawasi dan menjaga serta berkontribusi dalam roda pembangunan Provinsi-Provinsi baru tersebut.

Mengingat dari periode ke periode semenjak Papua belum sebaik saat ini, kami muslim berketurunan asli Papua belum pernah satupun berteriak ataupun menjadi aktor untuk memprovokasi rakyat Papua agar mereka berteriak Papua Merdeka, apalagi kibarkan bendera bintang kejora disetiap daerah Papua.

Kami Muslim berketurunan asli Papua bersih dari prilaku yang mencederai Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Kami Muslim berketurunan asli Papua yaitu Mama Papua Bapak Papua selama ini diam ketika masyarakat lain Papua berteriak Papua Merdeka, Indonesia Negara Kompeni untuk Papua, karena kami Muslim Papua tahu bahwa orang tua kami memeluk muslim lebih lama dan berjuang bersama TNI untuk membebaskan Irian Jaya dari gerakan saparatis Papua Merdeka (OPM) kala itu.

Contoh; operasi senjata militer sekitar awal tahun 2000 di Kodim Kabupaten Jaya Wijaya.

Perlu kita ketahui bahwa sekitar tahun tersebut sejumlah senjata api laras panjang dicuri oleh oknum tertentu atas nama Papua Merdeka dari gudang senjata TNI Kodim Jaya Wijaya Wamena.

Dalam operasi senjata dari kampung ke kampung tersebut bukan dipimpin oleh sebuah institusi TNI ataupun Polri, tapi dipimpin oleh Kepala Suku bernama H. Aipon Asso dan komunitas Muslim Wamena yang berketurunan Asli Papua Bapak Wamena Mama Wamena Papua. Kami senantiasa pro NKRI, karena kami tahu bahwa mayoritas penduduk Indonesia ini beragama Islam dan misi Agama Islam membawa Rahmatan Lil Alamiin.

Namun, jika kami pribumi Muslim Papua khususnya kami dari muslim Wamena tidak dilibatkan dalam struktur pembangunan di Provinsi baru tersebut, kemungkinan kami Muslim Papua yang selama ini berpegang teguh dengan NKRI harga mati berpotensi untuk berteriak dan mendukung Papua Merdeka.

Dan mengibarkan bendera bintang kejora disetiap kubah Masjid yang ada di Papua pada umumnya. Kita semua tahu bahwa jika itu terjadi apa kata dunia?

Fenomena baru dikalangan orang asli Papua dan Dunia bahwa muslim Papua berteriak Papua Meredeka.

Pasti heboh dan gempar, ternyata ada muslim Papua rambut keriting Kulit hitam berteriak Papua merdeka. Dan prilaku tersebut sangat menguntungkan bagi oknum-oknum yang selama ini berteriak Papua lepas dari kompeni Indonesia.

Dan Ini bukan provokasi ataupun ancaman tapi kami meminta hak untuk ikut serta dalam pembangunan Papua dalam satu bingkai NKRI.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...