Oleh Agung Marsudi pada hari Selasa, 29 Nov 2022 - 17:23:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Orkestra Kembali ke UUD 1945

tscom_news_photo_1669717406.jpg
La Nyala dan Agung (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --LaNyallla, dan Dokter Zul ibarat dua pemain musik asal Jawa Timur, yang berkolaborasi membawakan lagu yang sama, "Kembali ke UUD45".

LaNyalla pemain bass, pak dokter pemain drum, ada saatnya LN memainkan solo bass, dan dokter memainkan solo drum, tergantung bagaimana situasi panggungnya, boleh jadi bila ketemu pemain lead gitar dan organ, tentu permainan akan lebih atraktif, apalagi dilengkapi orkestra, makin harmonis, kewajiban penonton tepuk tangan, selanjutnya melempar botol air mineral, bila dibutuhkan.

Dalam konteks kekinian, jika para pemain jazz yang memainkan lagu kembali Ke UUD45, sementara yang lain, yang mendukung pilpres langsung, ibarat penggemar musik dangdut, yang penting "goyang", meski lirik lagunya menggambarkan penderitaan.

Duet LaNyalla dan dokter Zul, seperti sedang memainkan musik Jazz, jelas tidak mungkin diminati penggemar dangdutan, atau diskoplo.

Perjuangan kembali ke UUD 1945 asli tidak hanya membutuhkan konsistensi, dan energi tapi juga kegilaan. Jadi teringat, tujuh "orang gila" dari Jawa Timur, versi Gus Dur.

Kegilaan yang nampak terukur, meski tak memakai partitur. Ingat, Michael Foucault, filsuf Perancis (1926-1984) dalam bukunya yang berjudul Histoire de la folie à l"âge classique (Madness and Civilization). "Kegilaan dan Peradaban".

Api LaNyalla telah menyala. Dokter Zul sedang menyelesaikan diagnosa, untuk selanjutnya melakukan operasi. Tentu, keduanya tak boleh asal "bergoyang". Sebab masih ada Pak Try yang mengawal langkah kegilaan.

Perjuangan mempertahankan jati diri bangsa yang luhur, dimulai dari Jawa Timur.

Bila itu tuntas, maka garis demarkasi makin jelas. "Proklamasi" dan "Reformasi". Lalu, rakyat tak perlu diuji, karena setiap pesta demokrasi nasib rakyat hanya diundi.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...