JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum SOKSI , Ir. Ali Wongso Sinaga menyatakan, Rakernas Partai Golkar tanggal 3 -4 Juni 2023 di Jakarta berjalan lancar, aman, dan damai. Rakernas ini dihadiri peserta dan peninjau dari seluruh DPD Provinsi se Indonesia, Ormas Pendiri dan Ormas Didirikan serta Ormas Sayap, yang semuanya solid menyepakati keputusan program kerja strategis Partai Golkar untuk memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
"Termasuk di dalamnya menegaskan kembali mandat penuh Partai Golkar kepada Ketua Umum Bapak Dr.Ir. Airlangga Hartarto untuk melakukan komunikasi politik dan menentukan koalisi partai politik berikut pasangan capres/cawapres yang akan diusung oleh Partai Golkar dalam Pemilu Presiden 2024 mendatang," paparnya kepada wartawan pada senin (05/06/23) di Jakarta.
Politisi senior binaan Pak Suhardiman Pendiri SOKSI dan Golkar itu yang didampingi Sekretaris Jenderal SOKSI Dr.Iliyas Indra, menambahkan, informasi tentang berjalannya persidangan Rakernas dengan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto, dipenuhi suasana kekeluargaan, kebersamaan, dan demokratis.
Dimana semua unsur peserta diberikan ruang berpartisipasi menyampaikan pendapat apapun secara bebas yang dipandang perlu untuk mengoptimalkan program kerja Partai Golkar memenangi hati rakyat sehingga diharapkan akan semakin banyak rakyat kembali mempercayai Partai Golkar dalam rangka memenangi Pemilu 2024 kelak untuk sukses kepemimpinan kelanjutan pembangunan nasional lima tahun kedepan sebagaimana harapan rakyat selaras Pembukaan UUD 1945.
Dalam kaitan issu strategis di Rakernas Partai Golkar itu, Dr.Iliyas Indra, menambahkan salahsatu yang mendapat perhatian besar dari peserta Rakernas adalah terkait uji materiil sistem pemilu proporsional terbuka oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Semua peserta Rakernas berharap MK konsisten menjaga demokratisasi dalam Pemilu DPR, DPRD yang sudah berjalan sejak putusan MK Nomor 22-24/PUU-VI/2008 atas uji materiil UU No.10 Tahun 2008 Tentang Pemilu DPR, DPRD.
"MK diharapkan hendaknya tidak mendorong demokrasi politik menjadi mundur dan MK jangan sampai keluar melampaui kewenangannya yang sudah diatur Konstitusi dan UU MK, sehingga dengan demikian sistem proporsional terbuka sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu hendaknya tetap berlaku didalam Pemilu 2024 mendatang," kata Politisi muda Partai Golkar yang dipilih menjadi Sekjen SOKSI melalui Munas XI SOKSI enam bulan lalu.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang adanya demo sekelompok warga masyarakat yang menamakan diri "Gerakan Aliansi Masyarakat Peduli Golkar" yang mencoba menyerang citra kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Ali Wongso Ketum SOKSI itu menanggapinya tegas dengan empat hal.
Pertama, para peserta rakernas Partai Golkar yang umumnya sudah matang berpolitik itu tidak terpengaruh sama sekali dengan issu- issu picisan yang disuarakan demo- demo itu. Justru demo itu berdampak lebih meningkatkan soliditas dan militansi segenap kader membela Ketua Umumnya dan marwah Partai Golkar.
"Kedua, kalau kita cermati warga yang berdemo sebagaimana tampak didalam video berita yang disebarkan itu, sangat jelas bahwa demo-demo itu bukan murni oleh warga masyarakat seperti namanya itu, tetapi merupakan rekayasa dan mobilisasi oleh oknum atau pihak tertentu dengan kepentingan politik tertentu dimana sasaran mereka ingin menyerang dan merongrong kewibawaan Ketua Umum sebagai sasaran antara dan sasaran akhirnya tentu bagaimana agar mengarahkan gerak Partai Golkar sesuai kepentingannya," katanya.
Ketiga, SOKSI prihatin dan menyesalkan perilaku politik oknum atau pihak tertentu yang mendalangi dan membiayai demo-demo itu demi kepentingan politik sempit mereka. SOKSI mengingatkan bahwa demo- demo yang ditujukan menyerang Ketua Umum adalah berarti menyerang Partai Golkar.
Posisi politik mereka penyerang itu adalah "kontra strategi politik Partai Golkar" atau pihak yang tidak membiarkan Partai Golkar memenangi Pemilu 2024 dan bukan tak mungkin "berkonspirasi" dengan oknum-oknum tertentu yang ambisius yang tega "menggunting dalam lipatan" karena memang dasarnya bermental "khianat".
Keempat, SOKSI meminta kepada pihak atau oknum tertentu yang mendalangi demo-demo itu agar supaya menghentikan niat dan gerakan politik sempitnya, baik terbuka maupun terselubung, karena selain tidak beretika politik, juga sejarah sudah membuktikan bahwa Partai Golkar adalah Partai yang punya kehormatan dan tangguh menghadapi tantangan serta tidak membiarkan anarkhisme.
"SOKSI menilai dan meyakini kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto sungguh kuat dan efektif dengan dukungan yang solid oleh seluruh kekuatan Partai Golkar dari pusat hingga tingkat basis di daerah termasuk oleh Tri Karya Ormas Pendiri Partai Golkar yaitu Kosgoro 1957 ,Ormas MKGR dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) sebagaimana tercerminkan didalam Rakernas Partai Golkar di Jakarta pada 3-4 Juni 2023 lalu," tegas Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu.