JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Jelang dilantiknya Prabowo-Gibran 20 Oktober mendatang sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, isu soal jajaran kabinet banyak beredar di ruang publik. Meski demikian, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Prabowo-Gibran terkait nama-nama calon menteri yang beredar di tengah publik tersebut.
Merespons hal itu, Aktivis 98 Uchok Sky Khadafi mengatakan, Prabowo-Gibran harus bisa memastikan bahwa calon pembantu-pembantunya tidak memiliki kepentingan pribadi maupun kelompok.
"Jangan sampai kabinetnya diisi para "suadagar" dan job seeker nantinya. Sebab, kedua karakter ini lebih mengutamakan kepentingan dirinya, lingkarannya ketimbang memikirkan kepentingan rakyat," kata Direktur Eksekutif Center for Budget Analisys (CBA) itu, Minggu (15/09/2024).
Uchok juga mengingatkan, Prabowo-Gibran untuk bisa meminimalisir pengaruh partai politik dalam setiap kebijakannya.
"Pengaruh parpol harus dinetralisir, corak kebijakan harus bertumpu pada kepentingan bangsa dan negara. Meski parpol punya power dalam sistem ketatanegaraan kita, tapi tidak semua keinginan mereka harus diakomodir," tandasnya.
Uchok berharap, istilah bagi-bagi "kue" kekuasaan tidak lagi terdengar di pemerintahan yang baru.
"Kekuasaan harus distribusikan "kue"nya kepada rakyat bukan kepada para "saudagar" dan job seeker," tegasnya.