JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemilihan kepala daerah walikota Depok pada 9 Desember 2015 mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon (Paslon), yakni Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna (IAS-PS) yang diusung partai Gerindra dan PKS dan pasangan calon Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi (Dimas-Babai atau Damai) yang diusung PDI Perjuangan dan Golkar.
Menurut Koordinator Umum Pemuda Depok Anti Status Quo (Pedas Depok) Dedy Helsyanto, yang menarik di antara kedua pasangan calon itu ialah pasangan Dimas-Babai. Paslon ini menjadi pusat perhatian dari kelompok pemilih pemula yang ada di Depok.
"Pasangan Dimas-Babai tengah dilirik oleh pemilih pemula di Depok yang selama ini masuk ke dalam kelompok golput pada Pilkada 2005 dan 2010. Alasannya dari segi emosional, sosiologis dan politis, Dimas-Babai mendekati persepsi pemilih pemula yang ada," kata Dedy saat dihubungi, Kamis (30/7/2015).
Meski begitu, Dedy tetap mengingatkan bahwa pasangan Dimas-Babai hanya baru dilirik belum dipilih. Pasangan ini harus benar-benar berjuang dari sekarang untuk mempersiapkan kemenangannya melawan pesaingnya Idris-Pradi yang merupakan incumbent atau petahana dan sudah mengerti medan pertempuran di Depok.
"Saran untuk Dimas-Babai adalah harus membuat program-program yang berkenaan dengan pemuda Depok yang selama ini diabaikan oleh incumbent. Dan libatkan pemilih pemula secara partisipatif," ujar Dedy.
Terakhir pesan Dedy, meski Dimas-Babai tengah dilirik pemilih pemula, mesin partai pengusung utama jangan sampai lengah.
"Khususnya Golkar yang tengah dilanda dualisme, jangan membuat blunder yang justru menjatuhkan tingkat popularitas dan elektabilitas Babai sebagai calon wakil walikota dari Dimas," tutupnya.(yn)