Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 24 Agu 2015 - 22:29:27 WIB
Bagikan Berita ini :

Rupiah Anjlok, Peran Menkeu dan Kepala Bappenas Masih 'Mandul'

46Sofyan-Djalil1.jpg
Sofyan Djalil (kiri) dan Bambang Brodjonegoro saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (24/8/2015) malam (Sumber foto : Indra Kusuma/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anjloknya nilai tukar rupiah yang sudah menyentuh level Rp 14.000 per dollar Amerika Serikat menjadi perhatian serius Komisi XI DPR. Oleh karenanya, Senin (24/8/2015) malam komisi keuangan dewan langsung menggelar rapat kerja dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil untuk meminta keterangan terkait pelemahan rupiah.

Anggota Komisi XI Nurdin Tampubolon mempertanyakan langkah Menkeu dan Kepala Bappenas dalam memperbaiki perekonomian saat ini yang terus mengalami kemunduran.

"Daya saing di pasar regional maupun global dan bagaimana devisit anggaran saat ini bisa menjadi surplus, tapi saya melihat peran Bappenas dan Menkeu belum berjalan," kata Nurdin saat Raker Komisi XI DPR dengan Menkeu dan Kepala Bappenas, Senin (24/8/2015 malam.

Meski demikian, politisi Hanura ini mengakui pelemahan yang terjadi saat ini bukan hanya akibat dari permasalahan di internal saja, tetapi juga ada pengaruh perekonomian global.

"Kita ketahui pelemahan ekonomi kita saat ini tidak hanya permasalah internal Indonesia, tapi ada pengaruh dari pengaruh ekonomi global, di mana penguatan ekonomi Amerika dan Yunai katanya ekonominya sudah ambruk," ucapnya.

Namun ia kembali mempertanyakan langkah kongkret pemerintah dalam mengatasi persoalan ini, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

"Sehingga bangsa ini tidak dibawa negara ini menjadi miskin nantinya," tukas Nurdin.

Sementara itu kolega Nurdin di Komisi XI, Jhonny G Plate menyarakan kepada pemerintah untuk melakukan koordinasi guna melakukan tindakan perbaikan ekonomi saat ini.

"Harus dibuat koordinasi pada pemerintah untuk melakukan penanganan secara serius untuk membendung pelemahan rupiah saat ini," timpal Jhonny dalam kesempatan yang sama.

Politisi Nasdem ini mengimbau, pemerintah sebaiknya memberikan penjelasan kepada masyarakat yang sudah mulai khawatir dengan keadaan nilai rupiah yang terus terpuruk.

"Yang jadi perhatian masyarakat saat ini adalah rupiah. Pada saat rupiah melemah ini menjadi kepanikan dan kekhawatiran psikologis yang luar biasa. Informasi-informasi agar tidak berpengaruh buruk pada masyarakat harus dilakukan agar tidak membuat timbulnya keresahan di masyarakat," pinta dia.

Jhonny masih yakin bahwa keadaan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di level terkendali dan masih aman.

"Kita juga masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang masih positif dan inflasi masih cukup bagus, tapi informasi-informasi ini belum berjalan baik dan belum dipahami apa manfaat informasi ini untuk pertumbuhan ekonomi kita," tandasnya.(yn)

tag: #rupiah anjlok  #menkeu  #kepala bappenas  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Tidak Pernah Jatuhkan Sanksi ke Federasi Sepakbola Israel, Sukamta: FIFA Terapkan Standar Ganda

Oleh Fath
pada hari Jumat, 04 Okt 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PKS, Dr. Sukamta, menyampaikan kritik tajam terhadap FIFA atas keputusan organisasi sepakbola dunia tersebut yang dinilai tidak konsisten ...
Berita

KPK Minta David Glen Oei Kooperatif Penuhi Panggilan di Kasus AGK

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan sudah menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap Komisaris Utama PT Mineral Trobos, David Glen Oei (DGO) di kasus penerimaan ...