JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pembangunan di Kalimantan dinilai masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan pembangunan di Sumatera, apalagi di Jawa. Potensi daerah yang sangat beragam dalam hal sumber daya alamnya, ternyata belum mampu memberikan pembangunan yang berbasis kerakyatan.
Kondisi seperti ini setidaknya diakui oleh lima gubernur se-Provinsi Kalimantan yang tergabung dalam Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) saat berdialog dengan Ketua DPD RI Irman Gusman.
Dalam keterangan yang terima TeropongSenayan, Minggu (3/5/2015), Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang meminta agar proyek pembangunan untuk Kalimantan tidak terlambat di pemerintah pusat hanya karena persoalan administratif. Sebab, Kalimantan saat ini membutuhkan refokusing dan percepatan pembangunan.
“Era migas dan era kayu sudah berlalu, sekarang kami tidak ingin era kejayaan dari sumber daya alam berakhir begitu saja tanpa ada dampak pembangunan yang dirasakan oleh rakyat yang ada di Kalimantan,” kata Teras.
Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan, Kalimantan perlu sebuah masterplan pembangunan yang komprehensif untuk mempercepat laju pertumbuhan di kawasan ini.
“Paradigmanya harus diubah, masa depan bangsa ini ada di Kalimantan, untuk itu upaya percepatan pembangunan harus segara direspon oleh pemerintah pusat,” ujar Irman.
Dengan luas wilayah Kalimatan yang mencapai 5,5 kali pulau Jawa, sudah selayaknya pemerintah menyiapkan sebuah gagasan besar untuk pembangunan infrastruktur di pulau Kalimantan.
“Kami mendukung sepenuhnya agar pemerintah menyiapkan masterplan yang komprehensif lintas sektoral untuk Kalimantan. Ke depan, Kalimantan harus menarik banyak pihak untuk berinvestasi,” katanya. (al)