JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai hanya tertawa menanggapi surat peringatan partai kepada dirinya. Politisi senior ini mendapat surat peringatan DPP setelah melontarkan wacana Munaslub.
Yorrys juga menyatakan bahwa Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto hampir pasti akan menjadi tersangka dalam kasus mega korupsi e-KTP.
Mencuatnya pernyataan itulah yang mendorong DPP menerbitkan peringatan tertulis kepada Yorrys. Namun, Yorrys tak kaget dengan keputusan tersebut. Bahkan dirinya belum mengetahui adanya surat teguran.
"Ha ha ha, itu biasa peringatan-peringatan, bukan hal yang baru. Pemecatan itu baru berita, kalau peringatan itu biasa saja. Saya sendiri belum baca," kata Yorrys saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Mantan Ketua Umum AMPG ini mengaku belum menerima surat teguran tersebut.
"Belum, saya belum tahu. Peringatan itu biasa saja, kalau orang salah pasti ditegur-tegur. Kalau peringatan itu biasa saja, apa yang salah? Ha ha ha," tegasnya.
Yorrys pun siap dipangil jika diminya menglarifikasi ucapannya.
"Kalau dipanggil mesti datang. Sekarang begini, kalau mekanisme itu panggil lalu ditanya dulu, baru keluar surat. Kalau keluar surat baru dipanggil, organisasi apa ini? Saya kan juga nggak tahu, saya anggap itu biasa-biasa saja. Ini kan soal opini saja, sayang di partainya saja, belum mengerti berorganisasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar akhirnya 'menghukum' Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Yorrys Raweyai melalui peringatan tertulis.
"Beliau dianggap melanggar kesepakatan rapat sehingga DPP perlu memberi peringatan," kata Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Daerah DPP Golkar Freddy Latumahina di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (2/5/2017). (plt)