Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Rabu, 14 Jun 2017 - 18:20:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Garuda Terancam Bangkrut, DPR: Karena Praktik Korupsi Masa Lalu

92darmadi-durianto.jpg
Darmadi Durianto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, ancaman kebangkrutan maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia disebabkan kondisi internal yang amburadul.

"Ada salah manajemen dari manajemen lama, yang akibatnya lebih terasa saat ini. Adanya dugaan koruptif, inefisiensi dan salah strategi," kata Darmadi di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (14/06/2017).

Selain itu, ungkap dia, pemasukan yang didapat Garuda tidak mampu menutup kenaikan hutang, terutama hutang jangka pendek dan kenaikan biayanya.

"Hutang jangka pendek Garuda hanya dalam beberapa bulan di tahun 2017 naik Rp 1,73 triliun, di mana hutang jangka pendek Garuda tahun 2016 Rp 9,37 triliun. Sedangkan di Kuartal I tahun 2017sudah menjadi Rp 11,1 triliun atau naik Rp 1,73 triliun. Kenaikan utang itu terjadi hanya dalam hitungan bulan," bebernya.

Politisi PDIP itu kembali menegaskan, semua persoalan yang terjadi di Garuda lantaran lemahnya kinerja dan praktik koruptif masa lalu yang harus diselesaikan manajemen baru Garuda saat ini.

"Jika tidak diperbaiki kinerjanya. Maka Garuda terancam bangkrut," tandas Bendahara Megawati Institute itu.

Saat ini, kata dia, kelemahan maskapai Garuda sudah terlihat banyak dan mulai dirasakan masyarakat.

"Kekuatan hanya tinggal brand name Garudanya saja, sehingga walaupun harga tiketnya mahal tetapi masih diminati masyarakat. Sisi kelemahan terlihat sangat banyak, dari sisi ancaman sudah sangat tinggi terutama dari ancaman pesaing seperti Batik (Lion group, red) yang terus menggerus pasar Garuda. Sementara Garuda tidak bisa mengambil peluang pasar yang ada," cetus Darmadi.

Dia menyarankan agar Garuda menjalankan strategi turn around untuk menyelamatkan maskapai penerbangan milik negara tersebut. Salah satu syarat turn around, kata dia, memiliki gaya kepemimpinan yang kuat untuk membangun tim manajemen yang solid.

"Namun, hal itu tidak ada di Garuda.Nah, di sinilah letak permasalahan di Garuda saat ini. Tim manajemen lagi kurang solid dan kuat, ditambah pemilihan Dirut (direktur utama) yang kurang pas," ucap dia.

Saat ini, terang dia, sosok Dirut Garuda berasal unsur bank Mandiri. Oleh karena itu, dugaan karakter 'bigness mentality' masih menempel dalam gaya Dirut baru itu.

"Padahal sekarang Garuda benar-benar membutuhlan pemimpin yang service oriented dan berani menjalankan creative destruction. Untuk menjadi nahkoda Garuda dibutuhkan orang yang bisa melakukan efisiensi tanpa menguramgi kualitas pelayanan. Dan harus bisa melakukan turn around strategy dengan efektif," pungkasnya.(yn)

tag: #garuda-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement