JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Komisi I DPRRI Mahfudz Shidiq mengimbau agar TNI tidak terprovokasi ancaman Organisasi Papua Merdeka (OPM). Menurutnya, TNI rugi jika bereaksi terhadap ajakan perang terbuka dari kelompok separatis tersebut.
Lebih lanjut Mahfudz menyarankan supaya TNI lebih mengedepankan pendekatan intelijen."TNI tetap harus low-profile dengan mengedepankan smart-power dan mengoptimalkan operasi intelijen bekerjasama dengan institusi lain," ujar Mahfudz di Gedung DPRRI, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Mahfudz mengungkapkan TNI saat ini harus memiliki perhatian serius terhadap situasi dan kondisi di kawasan Papua. Karena menurutnya, dinamika di kawasan papua saat ini rentan dengan konflik politik.
"Gerakan separatis seperti OPM memang ingin pemerintah bereaksi dengan hard-power karena mereka akan ambil keuntungan banyak. Masalah Papua tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kepentingan aktor-aktor luar negeri. Jadi saya minta TNI dan pemerintah tidak terpancing," ungkapnya.
Seperti diketahui, pekan ini sejumlah media ramai memberitakan tentang Kelompok separatis OPM pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo. Mereka telah menebarkan ancaman untuk melancarkan perang terbuka terhadap TNI dan Polri serta masyarakat Indonesia yang bukan asli Papua. (al)