Berita
Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 29 Okt 2020 - 20:46:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Banyak BUMN yang Bermasalah, Anggota Komisi VI DPR Ini Pertanyakan Keseriusan Erick Thohir

tscom_news_photo_1603979182.jpg
I Nyoman Parta Anggota komisi VI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mempertanyakan keseriusan dan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam membenahi persoalan yang terjadi di tubuh BUMN.

Pasalnya, lanjut dia, justru saat ini banyak BUMN yang mengalami kondisi yang kurang menggembirakan.

"Pak Erick kan sering gembar gembor soal bisnis model di BUMN tapi kenyataannya publik di kagetkan bahwa banyak BUMN yang tidak perform. Apa yang menjadi roadmap pak Erick juga tidak terlihat nyata," sindir Politikus PDIP itu kepada wartawan Kamis (29/10/2020).

Sejauh ini, kata Parta, Kementerian BUMN dibawah Erick Thohir belum bisa dikatakan mampu membenahi berbagai persoalan mulai dari soal kinerja, keuangan bahkan kasus korupsi.

"Sebut saja Jiwasraya yang publik semua tahu bahwa BUMN asuransi itu goyang gegara korupsi, terbaru sekarang maskapai Garuda yang merumahkan ratusan karyawannya. Pertanyaannya mana langkah konkret pak Erick, mana roadmap yang di peragakan di depan publik itu?" sindirnya.

Lebih lanjut Parta secara khusus menyoroti komitmen dan keseriusan Menteri BUMN terkait langkah-langkah yang diambil terkait kasus Jiwasraya.

"Persoalan Jiwasraya yang telah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp22 Triliun membutuhkan perhatian ekstra dari Menteri BUMN agar dana sebesar itu bisa membangkitkan lagi Jiwasraya dan memastikan uang nasabah yang telah jatuh tempo bisa diatasi," tandasnya.

Terakhir, Parta mendorong agar Kementerian BUMN mulai memikirkan konsep energi ramah lingkungan dengan memaksimalkan BUMN-BUMN yang concern terkait persoalan energi.

Menurutnya, energi ramah lingkungan mesti terus di dorong untuk menekan inefisiensi yang terjadi selama ini dikarenakan penggunaan energi berbasis fosil.

"(Misalnya) Ketika besarnya subsidi yang disediakan Negara dalam menggerakan kelistrikan di tanah air karena besarnya biaya yang banyak menggunakan energi fosil, yang operasionalnnya jadi mahal, maka Menteri perlu fokus untuk segera mewujudkan dan memperluas pogram Energi Baru dan Terbarukan (EBT). EBT ini sumber materialnya ada didalam negeri dan murah. Jadi untuk apa bertahan dengan energi fosil yang mahal. Cuma kalau mau mendorong EBT syaratnya memang Menteri harus fokus," tutupnya.

tag: #menteri-bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 79 - SOKSI
advertisement
HUT RI 79 - ADIES KADIR
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement