JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Transportasi massal Kereta Rel Listrik Yogyakarta-Solo akan diperpanjang ke arah barat hingga Kutoarjo dan ke arah timur yaitu hingga ke Madiun. KRL Yogyakarta - Solo resmi beroperasi secara penuh mulai 10 Februari dengan layanan 22 perjalanan pulang pergi setiap hari yang melintasi 11 stasiun dengan waktu tempuh 68 menit atau lebih cepat dibanding waktu tempuh Prameks 72 menit dengan berhenti di tujuh stasiun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Tugu Yogyakarta, Minggu (28/2) pun menyempatkan diri menjajal moda transportasi tersebut dari Solo menuju Stasiun Tugu Yogyakarta dan menyebut angkutan massal tersebut cukup nyaman.
"Moda transportasi ini berjalan dengan sangat tenang, hampir tidak ada goncangan. Masyarakat pun menyambut gembira layanan ini karena jumlah penumpang semakin bertambah," katanya.
"KRL adalah masa depan angkutan massal dan layanan pun harus selalu ditingkatkan. Ke depan, rute akan diperpanjang hingga Kutoarjo di sisi barat dan ke arah timur hingga Madiun," katanya.
Saat jangkauan layanan diperpanjang, lanjut Budi, maka bisa dibayangkan jika mobilitas masyarakat antar kota akan semakin meningkat karena layanan transportasi bisa dijangkau dengan lebih mudah.
"Masyarakat yang tinggal di Madiun bisa bekerja di Yogyakarta atau sebaliknya. Bisa pulang pergi bekerja dengan mudah dan cepat dalam sehari," katanya.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan KRL Yogyakarta-Solo di Stasiun Tugu pada Senin, 1 Maret.
"Kami sangat senang karena KRL pertama yang dioperasionalkan di luar Jobodetabek ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo," katanya.
Keberadaan layanan transportasi massal tersebut, lanjut Budi juga menjadi bukti kehadiran negara untuk masyarakat yaitu menyediakan fasilitas transportasi publik dengan pelayanan yang baik.
Harapannya, lanjut Budi, kereta api bisa menjadi andalan masyarakat untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari baik aktivitas perjalanan antarkota maupun aktivitas menuju fasilitas lain seperti bandara.