JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Harga jual emas PT Antam (Persero) Tbk berada di posisi Rp947 ribu per gram pada Kamis (19/8). Harganya naik tipis Rp1.000 dibandingkan perdagangan Rabu (18/8) di level Rp946 ribu per gram.
Serupa, harga pembelian kembali (buyback) juga bertambah Rp1.000 dari Rp826 ribu menjadi Rp827 ribu per gram hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp523 ribu, 2 gram Rp1,83 juta, 3 gram Rp2,72 juta, 5 gram Rp4,51 juta, 10 gram Rp8,96 juta, 25 gram Rp22,28 juta, dan 50 gram Rp44,49 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp88,91 juta, 250 gram Rp222,01 juta, 500 gram Rp443,82 juta, dan 1 kilogram Rp887,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan, pembeli yang tidak menyertakan NPWP dikenakan potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,13 persen menjadi US$1.786,7 per troy ons. Sedangkan, harga emas di perdagangan spot turun 0,19 persen ke US$1.784,37 per troy ons pada pagi ini.
Direktur PT Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan penguatan harga emas dipengaruhi penantian pasar terhadap arah kebijakan bank sentral AS, The Fed.
Ia menuturkan berdasarkan laporan pertemuan The Fed pada 27-28 Juli lalu, sebagian besar pejabat Fed berharap bahwa mereka bisa mengurangi pembelian obligasi treasury bulanan akhir tahun ini. Namun, belum ada kepastian kapan mulai dihentikan pembelian treasury tersebut.
"Para investor menilai risalah pertemuan The Fed masih dalam ketidakpastian sehingga para investor masih menahan diri untuk tidak membeli aset berisiko dan termasuk saham," ujarnya kepada wartawan
Menurutnya, hal tersebut disebabkan ancaman pemulihan ekonomi yang kembali muncul akibat lonjakan kasus covid-19 varian delta baru-baru ini. Perkiraannya, harga logam mulia bergerak di rentang US$1.770 hingga US$1.810 per troy ons pada perdagangan hari ini.
"Di tengah ketidakpastian dan kekhawatiran terhadap lonjakan kasus covid-19 varian delta tersebut, membuat emas tetap kokoh pada level tertingginya pekan ini," ujarnya.