MAKASSAR (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap tragedi di Tolikara, Papua tidak terulang lagi pada saat perayaan hari raya Idul Adha, karena bisa melukai kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Saya berharap tidak terjadi provokasi di sana dan tidak ada pelarangan bagi orang yang ingin beribadah karena bertentangan dengan prinsip kedaulatan hukum di Indonesia," katanya di Makassar, Jumat (11/9/2015).
Dia mengatakan, agar insiden seperti itu tidak terulang maka dibutuhkan peran dari pemerintah pusat dan daerah, salah satunya dengan membangun hubungan baik antara kelompok Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) dan komunitas Islam di Tolikara.
Menurut dia, kepolisian harus berperan dengan memastikan rasa aman dan apabila ada indikasi munculnya konflik, maka harus dicegah serta masyarakat harus disadarkan.
"Konflik diinginkan OPM (Organisasi Papua Merdeka) agar Indonesia dilihat dunia internasional melakukan represi," ujarnya.
Hidayat mengatakan kehidupan toleran terhadap kehidupan beragama sudah berjalan di berbagai negara.
Dia mencontohkan publik semakin toleran itu, seperti di New York, Amerika Serikat yang menyatakan bahwa hari raya Idul Fitri sebagai hari libur.
"Insiden itu tidak perlu terulang lagi karena akan melukai prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Dia menilai, semua pihak harus bertanggung jawab terhadap Tolikara karena merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebelumnya, terjadi aksi penyerangan terhadap warga yang sedang melaksanakan Salat Idul Fitri di Karubaga, Tolikara, Papua pada Jumat (17/7/2015). (iy/ant)