JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk membangun rumah susun (rusun) untuk kelas menengah Kampung Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat sempat mendapatkan protes dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Komisi II DPR RI.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya sempat menemui berbagai kendala karena rusun tersebut tak lain adalah aset negara.
"Pak Wapres (JK) bilang sama Presiden (Jokowi), kalau Kemayoran ini aset negara jangan dibuat apartemen mewah lagi. Seharusnya dibuat rusun dan lapangan bola," kata Ahok, di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Padahal, kata Ahok, sebelumnya ia sudah mengirim dokumen perjanjian kepada Sekretariat Negara, Pemprov DKI menjamin pembangunan rusunawa di Kemayoran bukan pembangunan rusunami maupun apartemen.
Dalam dokumen itu, Pemprov DKI menyebut, rusun tersebut akan diperuntukkan bagi pegawai yang tidak mampu membeli rumah di Jakarta.
Lainnya, lanjut Ahok, pihaknya juga terkendala oleh Komisi II DPR RI. Tepatnya pada 21 September lalu, dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Komisi II DPR menolak pengalihan aset lahan di Kemayoran.
"Kami mau groundbreaking tapi ketahan-tahan kan. Komisi II DPR RI enggak kasih (izin) aset lahan, ribut-ribut lagi," katanya. (mnx)