JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy mengatakan bawa tertundanya eksekusi hukuman mati terhadap para gembong narkoba, menandakan bahwa pemerintah lemah.
"Ini jelas sekali ada intervensi secara kasat mata dari Australia, sehingga pemerintah tidak berdaya," kata politisi PKS bertubuh tambun ini di Nusantara II Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Selain itu, lanjut dia, ditundanya pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap gembong narkoba membuat adanya ketidak pastian hukum.
"Hukuman mati ko ditunda-tunda, bukannya cepat dilaksanakan, pemerintah ini aneh-aneh saja," ketus dia.
Seharusnya pemerintah tegas dan tidak mudah diintervensi oleh pihak manapun.
"Efek jera itu akan kelihatan bagus jika pemerintah tegas dengan melaksanakan putusan dengan pelaksanaan itu cepat, jangan malah ditunda-tunda tidak jelas," pungkas dia.
Seperti diketahui bahwasannya pelaksanaan hukuman mati terhadap para gembong narkoba termasuk duo Bali nine, hingga kini pemerintah belum jelas juntrungannya seperti apa nasib dan kepastian eksekusi hukuman mati terhadap para gembong narkoba. (al)