JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro baru saja menyampaikan ke publik bahwa Bank Dunia siap menggelontorkan pinjaman ke Indonesia sebesar Rp143 triliun atau 11 milyar dolar AS dengan kurs sekarang, yakni Rp13.000 per dolar AS.
Menkeu mengatakan, pinjaman tersebut telah dibicarakan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Kelompok Bank Dunia, Jim Yong Kim di Istana Negara Rabu (20/5/2015).
Ketua Komisi VI Hafisz Tohir menilai ini bagian dari beberapa anomali terhadap janji kampanye Pilpres lalu yang dilakukan Jokowi dan kawan-kawan terhadap amanah rakyat.
"Dalam etika politik, janji kampanye adalah suatu hal yang sakral bahkan bisa di atas segalanya baik undang-undang maupun tap MPR, karena di situlah seorang Presiden diuji terhadap janji-janji politiknya terhadap rakyat sehingga Jokowi ketika mencederai amanah rakyat itu sama saja mencederai amanah Tuhan," kata Hafisz pada TeropongSenayan, Rabu (20/5/2015).
Ini secara kasat mata menunjukkan, kata Hafisz kegagalan menteri ekonomi Jokowi untuk menjalankan konsep pembangunan mandiri republik ini lepas dari kepentingan IMF dan World Bank yang selama ini selalu mereka nafikan.
"Jokowi-JK terpaksa ngutang karena target pemasukan negara tidak tercapai. Artinya janji kampanye Jokowi-JK sekali lagi mengalami distorsi," katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini membandingkan kalau di Jepang, perdana menterinya sudah dapat dipastikan akan mengundurkan diri ketika salah satu janji kampanyenya tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. "Bahkan banyak menteri Jepang harakiri ketika mereka melanggar kode etiks ini," pungkasnya. (ai)