JAKARTA(TEROPONGSENAYAN) - Menteri ESDM Sudirman Said menuduuh Susilo Bambang Yudhoyono selama menjadi presiden berusaha melindungi mafia Migas. Hal ini disebabkan karena pengajuan pembubaran Petral selalu berakhir di meja kerja SBY.

Dituduh demikian, SBY pun reaktif dan terlihat kebakaran jenggot. Melalui akun twitternya, SBY menyebut bahwa apa yang dituduhkan Sudirman itu fitnah dan tak berdasar.

Menyikapi hal itu, Juru Bicara Jaringan '98 Lampung Ricky Tamba, meminta agar polemik tersebut dihentikan. Ia juga menyarankan SBY agar mengambil tindakan hukum, bila tuduhan itu benar-benar fitnah.

"NKRI negara hukum. Kalau SBY merasa difitnah, perkarakan saja Sudirman Said. Kan bisa bikin laporan pidana ke Mabes Polri dan Kejaksaan Agung. Bila tidak, persepsi publik bisa berbalik memojokkan SBY. Jangan cuma cuap-cuap di akun twitter dengan jutaan followers. Biar clear," kata Ricky dalam siaran pers yang diterima TeropongSenayan, di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Menurutnya, polemik pembubaran Petral adalah masalah serius. Sebab Migas menyangkut hajat hidup rakyat banyak.

Selain menyangkut perputaran fantastis dana triliunan rupiah yang rawan korupsi, jelas Ricky, dunia migas juga berdampak langsung ke perekonomian rakyat. Kenaikan harga khususnya bahan bakar minyak (BBM) yang melibatkan Petral selama ini, telah mengakibatkan harga-harga kebutuhan pokok melambung tinggi dan memicu keresahan sosial. (iy)