Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 28 Nov 2019 - 06:22:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Hindari Munas Golkar Tandingan, Dedi Siap Lepas Jabatan Wakil Ketua Komisi IV

tscom_news_photo_1574896938.jpg
Dedi Mulyadi (Sumber foto : Antara)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi khawatir atas munculnya wacana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tandingan. Dedi bersedia mundur dari posisi sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI agar Golkar tidak makin gaduh dan berpotensi pecah.

"Yang mau munas tandingannya siapa? Saya bisa memahami kehendak publik Golkar secara umum ingin partai ini utuh dan menjadikan momentum tahun ini sebagai tahun konsolidasi," kata Dedi Mulyadi di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

Duhulu ketika Golkar mengalami dualisme kepemimpinan pada era Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, kata dia, para kader Golkar di daerah banyak yang hampir tidak bisa maju sebagai calon kepala daerah dari Golkar.

Dedi berharap partai besar yang menjadi tempat bernaungnya puluhan ribu dan jutaan orang untuk mengelola perpolitikan di Indonesia secara baik, tercederai oleh hal-hal yang bersifat sepele.

"Kalau perdebatan urusan menjelang munas ini karena kekecewaan urusan alat kelengkapan dewan (AKD), sudah deh saya mundur saja (dari Wakil Ketua Komisi IV), jadi anggota biasa saja," ujarnya.

Menurut dia, Golkar sebagai partai besar, sebaiknya pertarungan yang ada di internal adalah pertarungan gagasan besar, bukan hal remeh-temeh lalu menjadi hal yang krusial dan menjadi besar.

Terkait dengan pernyataan Bamsoet yang menyebutkan Airlangga Hartarto menyimpang dari komitmen yang telah disepakati karena banyak menggusur pendukung Bamsoet di AKD maupun partai, termasuk di kepanitiaan munas, menurut dia, sebaiknya diselesaikan dengan cara yang baik.

"Kalau perlu difasilitasi DPD I Partai Golkar, teman-teman bersepakat untuk memfasilitasi, membuat pertemuan, membuat kesepakatan baru, dan membangun partai secara bersama-sama. Kami siap memfasilitasi itu sebelum munas," katanya.

Namun, menurut dia, di satu sisi lain juga harus ada komitmen para pendukung Bamsoet untuk secara bersama-sama membesarkan partai dan kembali berkomitmen awal untuk tidak lagi ada kompetisi dan ciptakan rekonsiliasi.

Terkait dengan narasi Munas Golkar yang akan dilakukan secara aklamasi, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa setiap orang memiliki langkah-langkah politik dalam pertarungan politik.

"Akan tetapi, kalau semangatnya rekonsiliasi, ya, sepakat untuk rekonsiliasi. Kalau spiritnya kompetisi, ya, silakan saja nanti segala sesuatu ditentukan di Munas, ya, ikuti saja munas," katanya.(ant)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...