JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Ketua DPRPuan Maharanimenolak rekomendasi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ingin presiden dipilih kembali olehMPR. Dia menentang PBNU yang ingin presiden kembali dipilih MPR.
Puan menilai pemilihan presiden melalui MPR hanya menjadikan demokrasi Indonesia mundur ke belakang. Kendati demikian rekomendasi itu nantinya bakal dibahas di komisi terkait untuk melihat apakah pemilihan presiden melalui MPR bermanfaat dan berfaedah atau justru sebaliknya.
“Itu akan dibahas di Komisi II, wacana tersebut kan masih menjadi satu wacana yang harus kita lihat itu kajiannya. Apakah kita kembali ke belakang mundur? Apakah itu akan ada manfaat dan faedahnya ke depan?” kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Politikus PDIP ini menegaskan sejauh ini pemilihan presiden secara langsung yang sudah diselanggarakan berkali-kali telah berjalan baik.
"Tapi kan kita sudah melakukan pemilu langsung ini berkali kali dan kita sudah apa namanya berjalan dengan baik dan lancar. Walau ada case by case yang tidak sesuai harapan kita, itu bukan berarti pemilu tidak berjalan baik dan lancar,” ujar Puan.
Diketahui, rekomendasi PBNU itu disampaikan langsung oleh Ketua PBNU Said Aqil saat menerima kunjungan dari Pimpinan MPR di PBNU terkait amandaen UUD 1945.
"Tentang pemilihan Presiden kembali oleh MPR, itu keputusan Munas NU di Kempek, Cirebon 2012," ujar Ketum PBNU Said Aqil Sirodj usai pertemuan dengan pimpinan MPR di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Said menilai selain berbiata tinggi, pemilihan presiden secara langsung juga dapat menimbulkan gejolak di masyarakat yang terbelah karena berbeda pilihan. (ahm)