JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Pembacaan Al-Quran berlanggam Jawa di Istana Negara masih jadi polemik.
Kalangan ulama pun ada yang pro dan kontra hingga mengarah jadi ajang adu domba. Ketua Umum PB Al Washliyah Ustadz Dr. H. Yusnar Yusuf meminta agar Kementerian Agama turun tangan.
"Pemerintah melalui menteri agama harus turun tangan sebagai penjaga moral bangsa. Berani memulai harus berani mengakhiri," tegas Yusnar di Jakarta, Sabtu (23/05/2015).
Langkah ini penting agar jangan sampai ulama terpecah karena kesan diadu domba oleh kontroversi tersebut. "Kemenag harus tahu jangan jadikan Al-Quran sebagai stimulus mengukur kekuatan ulama, ini su'ul akhlak," kritik Yusnar.
Sebagaimana diketahui, sejumlah ulama beda pendapat terkait pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dengan cengkok langgam Jawa. Hal itu diperdengarkan Muhammad Yasser Arafat di Istana Negara (15/5/2015) yang membacakan Surah An-Najm 1-15.(ss)