JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Virus Corona (COVID-19) kini sudah menyebar di 80 negara. Ada kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah baik dalam jumlah pasien yang dirawat maupun yang meninggal dunia.
Sekitar 3,4% dari kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah meninggal, jauh di atas tingkat kematian akibat flu musiman di bawah 1%.
“Itu menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada flu, belum ada vaksin atau terapi, dan itu bisa ditampung,” kata Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, seperti dilansir situs reuters.com (3/3).
Ini mengundang kekawatiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi di bawah perserikatan Bangsa-bangsa itu memperingatkan akan terjadinya kelangkaan peralatan kesehatan untuk pencegahan dan penanganan pasien COVID-19. Itu akan terjadi di hampir seluruh dunia.
Kondisi ini memaksa harga peralatan perlindungan menjadi mahal untuk dibeli, padahal alat seperti masker harus diganti dengan baru setiap hari.
Ini juga memaksa industri kesehatan untuk meningkatkan produksinya 40% di tengah perekonomian yang sulit.
Akibat COVID-19 cukup luar biasa. Perekonomian ikut lumpuh. Sejumlah bank sentral terpaksa mengambil kebijakan ekonominya agar perekonomian tetap stabil. Selain itu bank sentral harus mengeluarkan dana cadangan untuk membantu negara menangani wabah COVID-19.
Bank Dunia mengumumkan $ 12 miliar untuk membantu negara-negara memerangi virus corona.