JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Di tengah upaya untuk membatasi pergerakan warganya, kini pemerintah India disibukkan oleh tablig akbar yang berlangsung di negara bagian Uttar Pradesh, India utara. Tablig akbar yang diikuti sejumlah muslim dari India, Malaysia dan Indonesia dicurigai menjadi tempat penyebaran baru virus Corona.

Yang membuat pemerintah India kecolongan adalah peserta tablig akbar mendatangi lokasi acara yang terletak di gang kecil. Semua peserta berjalan kaki. Di tempat muslim Sunni itu mereka berdoa dan mendengar ceramah yang berlangsung beberapa hari. Pernah dalam sehari mereka berada di mesjid selama 36 jam.

Setelah mendapat informasi tersebut, petugas keamanan berniat mengarantina 2.335 peserta tablig akbar. "Mereka telah dikirim ke pusat karantina, yang lain menunjukkan gejala di rumah sakit," kata Menteri Kesehatan New Delhi Satyendra Jain, seperti dilansir situs reuters.com (1/4/2020).

Para petugas kesehatan yang dilengkapi alat pelindung diri (APD) mengantar mereka keluar dari mesjid dan dibawa ke New Delhi. Namun tak semua menyerahkan diri dan ikut karantina masal selama 14 hari.

"Kami meminta semua orang yang menghadiri pertemuan itu untuk menyerahkan diri di mana pun mereka berada di negara itu. Jika mereka berada di masjid, mereka harus memberi tahu para pejabat sehingga mereka dapat dibawa dan dikarantina," kata Wakil Menteri Kesehatan Manish Sisodia.

Perdana Menteri Narendra Modi memang dibikin pusing. Lockdown yang sudah berjalan dua pekan dan akan berakhir minggu depan, tidak menghentikan laju pertumbuhan jumlah kasus COVID-19. India kini mempunyai 1.397 kasus COVID-19 yang 35 di antaranya telah meninggal.

Selain itu Modi didera kritik karena banyak orang miskin kelaparan dan meningkatnya jumlah kerusuhan sosial.