JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswedan mempunyai cara yang berbeda memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Jokowi memberikan bantuan berupa sembilan makanan pokok (sembako) kepada pengemudi ojol dan masyarakat saat perjalanan pulangnya dariIstanaKepresidenan, Jakarta beberapa waktu lalu. Pembagian sembako yang dilakukan Jokowi ini sempat viral di media sosial.
Dalam video itu, tampak sejumlah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengawal mobil RI 1 yang berhenti di depan para ojek online yang parkir.
Sekitar 5 anggota Paspampres berada di samping mobil bertugas menjaga jarak antara pengemudi ojek online dan mobil RI 1. Mereka memakai masker dan sarung tangan.
"Ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Presiden terhadap warga yang utamanya tinggal di daerah Jakarta. Kita ketahui bersama DKI Jakarta telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)," kata Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia dalam keterangannya, Sabtu (11/4/2020).
"Langkah ini sesuai dengan izin pemerintah pusat melalui kementerian kesehatan untuk menekan tingkat pewabahan dari virus corona yang merupakan pandemi global," katanya lagi.
Angkie memastikan kegiatan tersebut dilakukan tanpa memberi tahu warga terlebih dahulu dan dibagikan secara langsung serta berpindah-pindah lokasi agar menghindari kerumumunan publik dan tetap memerhatikan jarak sesuai protokol physical distancing.
Namun, sayang aksi bagi-bagi sembako yang dilakukan Jokowi ini menuai kontroversi dari sebagian masyarakat.
Cara Anies Bagikan Bantuan ke Masyarakat Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bantuan paket sembako yang disediakan oleh pemerintah provinsi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar aliasPSBBtidak hanya diberikan kepada warga dengan KTP Jakarta, tapi juga kepada warga yang miskin dan rentan miskin yang tidak KTP Jakarta.
Anies mengatakan paket bantuan sembako selama masaPSBByang dibagikan berisikan beras, daging ayam atau sapi, makanan ringan, mie instan, minyak goreng, sabun hingga masker. Bantuan tersebut dibagikan sekali seminggu, dengan jumlah penerima 1,2 juta keluarga miskin dan rentan miskin.
Ia menyebutkan pembagian bantuan tersebut langsung diserahkan ke kampung-kampung warga dengan dikawal oleh pihak kepolisian dan TNI. Agar tidak menyebabkan kerumanan di tengah pandemi Covid 19.
Namun, dalam bantuan yang diberikan Anies diselipkan sepucuk surat dalam tiap paket bantuan sosial (bansos) yang diberikan untuk para warga. Isi surat itu menyemangati warga DKI Jakarta agar dapat melalui masa pandemi virus corona (Covid-19) yang kemudian direspons Aniesdengan memberlakukanPembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Ini bukanlah masa-masa yang ringan dan menyenangkan, melainkan ini masa-masa yang akan menantang. Namun ini bukanlah pertama kali bangsa kita diberi cobaan berat, melainkan sudah berkali-kali dan kita selalu mampu melewatinya bersama," kata Anies dalam sepucuk surat.
Apapun caranya, bantuan yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan sangat diharapkan oleh masyarakat kecil, para buruh dan korban PHK akibat dari pandemi Covid-19 ini.