Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Senin, 13 Apr 2020 - 11:38:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Wabah Korona, Momen 'Menerangi Rumah' dengan Ibadah di Bulan Suci

tscom_news_photo_1586752660.jpg
Beribadah di rumah juga merupakan anjuran agama (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Sebagian masyarakat beragama muslim di Indonesia masih canggung dengan ajakan beribadah di rumah. Hal tersebut dapat dipahami melihat masyarakat Indonesia yang sangat memegang teguh dan notabene patuh terhadap sejumlah seruan dalam teks agama.

Anjuran beribadah di masjid adalah sekian dari ajakan kolektif masyarakat muslim untuk mematuhi sunah yang diyakini sebagai perintah muakadah. Tanpa menafikan adanya perbedaan pemahaman mengenai anjuran tersebut, umat muslim di Indonesia cenderung lebih memahami hal itu sebagai sebuah kemestian.

Namun akibat wabah korona yang merundung negeri dalam tiga bulan terakhir, membuat anjuran sakral itu terhalang untuk diamalkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta sejumlah ormas keagamaan secara kompak meminta masyarakat untuk beribadah di rumah, termasuk kegiatan keagamaan lainnya yang akan dilaksanakan pada bulan Ramadhan mendatang.

MUI menerangkan bahwa tak beribadah di masjid tidak selamanya dianggap sebagai penyangkalan terhadap perintah agama. Dalam riwayat lain, MUI mengingatkan bahwa ada juga anjuran untuk menjadikan rumah sebagai tempat ibadah. Bahkan memiliki keutamaan tersendiri untuk diamalkan.

Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni"am Sholeh dalam jumpa pers di Graha BNPB Jakarta, Senin (13/4/2020). Asrorun mengatakan, wabah korona atau Covid-19 merupakan momentum untuk menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan ibadah saat bulan Ramadhan.

"Covid-19 membuat kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan saat Ramadhan perlu diadaptasi. Pembatasan kerumunan bukan berarti pembatasan ibadah," kata Asrorun di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia.


TEROPONG JUGA:

Kementerian Agama Imbau Selama Ramadhan Laksanakan Ibadah di rumah

Ini Penjelasan Imam Besar Istiqlal Soal Anjuran Nabi Ibadah di Masa Bencana

Golkar Minta Kemenag Lebih Partisipatif Dalam Membuat Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri


Dia menjelaskan, anjuran ini berdasarkan perintah Nabi Muhammad SAW yang pernah mengingatkan umat Islam untuk "menerangi" rumah dengan shalat, membaca Al-Quran, maupun ibadah lain. Beribadah di rumah diyakini akan memberi keberkahan terhadap penghuni rumah tersebut serta melindungi dari hal-hal buruk.

Ramadhan 1441 H, akan terjadi pergeseran kebiasaan beribadah. Meskipun adzan tetap dikumandangkan di masjid, tetapi ibadah-ibadah Ramadhan dilakukan di rumah. Hikmah wabah korona yang saat ini, kata Asrorun, menjadikan rumah terang dengan shalat, membaca Al Quran, dan ibadah lain di dalam rumah. Dengan demikian, aktivitas spiritual tidak hanya hidup di masjid tetapi juga bernuansa di dalam rumah.

Begitu pun dengan kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan saat Ramadhan, Asrorun mengungkapkan hal itu juga bisa dilakukan dengan cara lain dengan memanfaatkan teknologi. "Biasanya buka bersama, kita ganti dengan mengirimkan makanan ke rumah-rumah mereka yang membutuhkan. Pengajian-pengajian di masjid, kita ubah dengan pengajian secara daring bersama ustadz-ustadz yang terpercaya," jelasnya.

Selain itu, Ni"am juga mengingatkan umat Islam untuk tetap berpuasa dengan benar meskipun hanya di dalam rumah dengan makan sahur dan berbuka secukupnya. Lagi pula, wabah korona yang membuat perekonomian negara menurun, turut menyadarkan masyarakat agar hidup dengan hemat.

"Puasa adalah benteng dari paparan Covid-19. Puasa akan meningkatkan kesehatan. Berpuasa dengan benar akan meningkatkan imunitas tubuh kita dari virus corona," ujarnya.

tag: #ramadhan  #corona  #mui  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement