Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 16 Apr 2020 - 08:16:06 WIB
Bagikan Berita ini :

Heboh Surat Stafsus Presiden ke Camat Seperti Skripsi, Rizal Ramli: Itu Belajar Ama Siapa?

tscom_news_photo_1586999766.jpg
Stafsus Presiden Andi Taufan Garuda Putra (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --SuratStaf Khusus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra kepada camat seluruh Indonesia menjadi kontroversi. Belakangan, surat tersebut dicoret-coret oleh publik lantaran ada banyak kesalahan hingga mirip seperti revisiskripsi.

Dalam surat yang ditandatangani Andi tersebut, juga tampak membawa-bawa nama perusahaan yang dimilikinya yakni PTAmartha Mikro Fintek(Amartha). Surat itu ditujukan kepada camat untuk memberitahukan bahwa bantuan edukasi akan diberikan kepada masyarakat terkaitCovid-19melalui Amartha.

Hasil perbaikan surat tersebut diunggah oleh akun Twitter @trendingtopiq. Akun tersebut mencoret-coret surat bertanda tangan Andi Taufan menggunakan pulpen berwarna merah.

"Milenial sih milenial, tapi urusan begini tetap harus menghindari konflik kepentingan," tulisnya seperti,Selasa (14/4/2020).

Ada banyak kata dan tanda baca yang diperbaiki oleh akun tersebut. Mulai dari penulisan kata "kerjasama" seharusnya ditulis kerja sama;. Lalu ada kata "antar elemen" seharusnya digabung penulisanya menjadi "antarelemen".

Diakhir surat bagian, akun tersebut menuliskan pesan kepada Andi Taufan. Ia mengingatkan agar Stafsus milenial itu mengikuti alur birokrasi yang ada dalam proses surat menyurat.

"Mas Andi Taufan yang baik, lain kali biar Amartha yang bersurat kepada Kementerian Desa, lalu Kementerian bersurat kepada kepala daerah," ungkapnya.

Surat stafsus milenial hasil revisi tersebut mendadak viral di media sosial. Banyak warganet mengecam aksi Stafsus yang dinilai hendak menguntungkan diri sendiri.

Kabar ini pun langsung menjadi sorotan Ekonom Senior,Rizal Ramli yang mempersoalkan surat tersebut. Ia minilai stafsus muda ini tidak punya etika.

"Stafsus muda2 sudah abusive, tidak tahu malu! Tidak punya etika, ndak ngerti bahwa "conflict of interest" itu tidak boleh. Payah abis. Belajar dari siapa ya?," ucap Ramli dalam akun twitternya.

tag: #stafsus-presiden  #stafsus-milenial  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement