Berita
Oleh Rihad pada hari Kamis, 23 Apr 2020 - 23:59:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Setelah Pegiat Demokrasi Itu Ditangkap, Muncul Petisi #BebaskanRavio 

tscom_news_photo_1587661152.jpg
Yusri Yunus (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENASYAN)-Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan pegiat demokrasi Ravio Patra. Ia telah diamankan oleh jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). “TKP penangkapan di Jalan Gelora, Menteng. Yang bersangkutan memang diduga menyiarkan berita onar atau membuat kekerasan atau menyebar kebencian,” kata Yusri kepada wartawan, Kamis (23/4). Penyidik masih mendalami dugaan pelanggaran pidana yang dilakukan Ravio. “Kita tunggu saja hasil pemeriksaannya,” imbuhnya.

Sementara itu, terkait adanya dugaan pembajakan akun Whatsapp milik Ravio, polisi masih mendalami. “Masih didalami kalau ada hasilnya kita sampaikan,” kata Yusri.

Sebuah petisi #BebaskanRavio muncul di Change.org. Petisi tersebut dibuat oleh Ryan Fajar Febrianto, sahabat Ravio. Per Kamis (23/4) pukul 22.00 WIB, petisi yang bisa diakses di www.chenge.org/bebaskanravio tersebut sudah ditandatangani oleh 6.889. Target petisi tersebut ialah 7.500 tanda tangan.

Ryan dalam petisi tersebut mengatakan bahwa Ravio sudah tidak bisa mengakses WhatsApp-nya sejak Rabu siang karena diretas. Pihak WhatsApp pun sudah mengkonfirmasi mengenai peretasan terhadap akun Ravio.

Ketua YLBHI Asfinawati mengungkapkan, Ravio merupakan seorang peneliti independen yang terlibat secara intensif dalam Open Government Partnership (OGP) di Indonesia. OGP adalah inisiatif internasional di mana Indonesia duduk sebagai steering committee. "Ravio adalah penulis laporan tentang capaian Open Government di Indonesia tahun 2016-2017 (terlampir). Laporan ini (disebut IRM-Independent Reporting Mechanism) mengevaluasi pelaksanaan keterbukaan pemerintah di Indonesia," kata Asfinawati, Kamis (23/4/2020).

Asfinawati menuturkan, laporan riset yang dikerjakan Ravio itu sangat membantu untuk mengetahui capaian-capaian rencana aksi Open Government Indonesia (OGI). Laporan itu, lanjut Asfin, juga digunakan untuk bahan penyusunan rencana aksi OGI baik bagi pemerintah Indonesia dan organisasi masyarakat sipil.

Asfinawati menambahkan, saat ini Ravio bekerja di Westminster Foundation for Democracy, yaitu salah satu mitra Open Parliament Indonesia dalam menyusun peta jalan (roadmap) keterbukaan parlemen. "DPR RI sudah mendeklarasikan bergabung dengan Open Parliament dan memulai Open Parliament Indonesia pada bulan Agustus 2018," ujar Asfinawati.

tag: #polisi  #ravio-patra  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Habib Aboe Bakar Alhabsyi Ajak Jadikan Tahun Baru Islam sebagai Momentum Penguatan Persatuan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Minggu, 29 Jun 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR RI yang juga tokoh senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ...
Berita

Ikut Fun Walk HUT Bhayangkara ke-79, Squad Nusantara Kab Tangerang Gelar Aksi Bersihkan Jalan

TANGERANG (TEROPONGSENAYAN) --Polresta Tangerang memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara dengan berbagai kegiatan, seperti sepeda santai, lomba mancing dan Fun Walk yang dipusatkan di ...