JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Rencana melibatkan Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada pembentukan partai baru mendapat reaksi dari PA 212.
Meski belum ada yang mengontak dirinya perihal rencana tersebut, ketuanya, Slamet Maarif menegaskan kalau pihaknya tidak akan bergabung dengan partai baru bentukan Amien Rais. Bahkan ia tertarik juga masuk dalam partai mana pun.
Menurutnya, PA 212 merupakan gerakan moral yang menuntut keadilan dan melawan kezaliman. “Insya Allah tetap istikomah,” ujarnya.
Slamet justru berharap PAN tidak pecah antara kelompok Amien Rais dengan kelompok Zulkifli Hasan. Ia berharap Zulkifli memberi tempat yang terhormat kepada Amien Rais di kepengurusan PAN yang baru. Sebab Amien merupakan pendiri PAN.
"Dahulukan kepentingan umat daripada ambisi pribadi dan kelompok. Jika PAN terpecah maka akan melemahkan perjuangan umat Islam juga," kata Slamet.
Hubungan PAN dan PA 212 cukup kental. PA 212 pernah mendapat dukungaan atasu persoalan yang menimpa partainya.
Pernyataan Slamet itu muncul sebab loyalis Mohammd Asri Anas yang mengisyaratkan akan melibatkan PA 212 dalam pembentukan partai baru usai Hanafi Rais, anak Amien Rais, mundur sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR dan dalam kepengurusan PAN periode 2020-2025. Ini diperkuat oleh pernyataan Mohammad Anis Anas, loyalis Hanafi Rais.
Sementara itu, mengenai rencana pembentukan partai politik baru, Muhammad Yunus, pendiri PAN mengatakan ada 3 nama yang bakal menjadi nama partai baru. Yaitu Partai Amanat Rakyat, PAN Reformasi, dan Partai Amanat Reformasi. “Belum bulat soal nama itu,” kata Yunus.