JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kelompok masyarakat arus bawah mendorong "islah" dua tokoh bangsa antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan ekonom senior Rizal Ramli.
Dorongan masyarakat arus bawah tersebut semakin deras seiring bergulirnya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju ditengah pandemi corona.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan kalau isu reshuffle kabinet di tengah pandemi virus corona bisa saja terjadi perombakan.
Pasalnya, saat ini Tim Ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi pusat perhatian masyarakat untuk mendorong terjadinya perombakan jika terjadi reshuffle.
"Dengan kondisi saat ini, perlu menyegarkan formasi tim ekonomi, terutama melihat tata kelola keuangan negara yang seolah semakin berat," kata Dedi Kurnia Syah melalui keterangannya, Selasa (26/05/2020).
Akademisi jebolan Universitas Telkom ini menuturkan kalau formasi Tim Ekonomi Presiden Jokowi saat ini masih terbilang lumayan baik.
Akaan tetapi ada beberapa orang yang dinilai perlu dilakukan upgrade agar lebih sigap dan cepat menghadapi tantangan ekonomi akibat pandemik Covid-19 kedepan.
Dorongan masyarakat arus bawah yang berharap Ekonom Senior Rizal Ramli atau RR, dianggap layak dan mumpuni mengisi pos Tim Ekonomi kabinet dalam menghadapi potensi krisis sekalipun.
"Melihat kematangan RR tentu cukup potensial jika berada di tim ekonomi, jika harus ada penyegaran mungkin tidak berlebihan jika meneruskan Menkeu Sri Mulyani," tuturnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai Jika RR dimasukkan dalam jajaran kabinet akan menambah poin plus bagi Jokowi lantaran objektif memilih Menteri tidak berdasarkan latarbelakang parpol koalisi semata.
"Dorongan islah RR dan Presiden Jokowi ini kurang masuk akal, karena keduanya tidak terlibat konflik, jikapun RR dipandang miliki kapasitas masuk ke kabinet, itu cukup baik karena mengindikasikan Presiden tidak memandang seseorang hanya dari kubunya saja," pungkasnya.