JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Apabila pemerintah melarang ojol untuk mengangkut penumpang saat kebijakan new normal diberlakukan nanti, maka Pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda Indonesia, mengancam akan melakukan aksi demonstrasi di Istana Negara.
Dengan harapan jika dengan menggelar demo tersebut, aspirasi mereka dapat didengar secara langsung oleh Presiden Jokowi. "Pada Presiden, sekalian kami akan unjuk rasa. Semua anggota Garda dan ojol seluruh Indonesia tidak terima jika terus dilarang membawa penumpang," ujar Ketua Presidium Garda Indonesia Igun Wicaksono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/5).
Menurut Igun, kabar larangan membawa penumpang saat new normal itu saat ini sudah viral di tengah para pengemudi.
Menurut Igun juga, ojol tetap tidak boleh mengangkut penumpang selama new normal, kecuali membawa barang sama seperti sebelumnya saat PSBB dijalankan. Bahkan, larangan ini juga berlaku bagi pengemudi ojek pangkalan.
Larangan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 440-830 Tahun 2020 yang sudah ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Para supir ojol mengatakan bahwa tidak semestinya mereka dilarang, sebab kami telah membuat dua protokol. Protokol kesehatan dan protokol "Basic Personal Hygiene" yang dapat diterapkan pengendara ojol saat mengangkut penumpang pada new normal," jelasnya.
Selain itu, mereka juga telah menyiapkan rencana dengan membuat pembatas antara penumpang dan pengemudi agar tidak bersentuhan langsung. Termasuk dengan imbauan agar para penumpang membawa helm sendiri.
"Dengan berbagai persiapan protokol Garda dan tools kelengkapan berupa partisi dan lain-lain, kenapa masih dilarang juga? Kecuali kami tidak punya standar sama sekali," ujarnya.
Apabila dialog tidak terlaksana sebelum new normal berlaku, pengemudi ojol menyatakan bakal turun ke jalan.
Kendati begitu, mereka masih membuka peluang agar Kementerian Perhubungan mau menjembatani untuk berdialog dengan Kemendagri.