JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Pramono Edhi Wibowo, yang juga adik ipar Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan sekitar pukul 19.43 WIB. Diduga Pramono Edhi meninggal akibat serangan jantung.
Kabar meninggalnya Pramono Edhie disampaikan oleh politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik. "Innalillahi wainailaihi rojiun, telah meninggal dunia malam ini bapak Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan. Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian," ujar Rachland dalam pesan singkatnya, Sabtu (13/6/2020)
Rachland menuturkan, dirinya mendapat kabar adik mendiang Ani Yudhoyono itu meninggal dunia karena serangan jantung.
"Tadi dikabari wafat jam 19.43. Serangan jantung," katanya.
Kabar duka juga disampaikan politikus Partai Demokrat Imelda Sari melalui akun Twitter miliknya, Sabtu malam.
"Innalillahi wainailaihi rojiun, telah berpulang malam ini Jenderal TNI ( Purn) Pramono Edhie Wibowo di RS Cimacan. Informasi selanjutnya akan disampaikan kemudian."
Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo lahir di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia, pada 5 Mei 1955. Pramono Edhie Wibowo mengawali karirnya di dunia militer sejak lulus dari Akademi militer pada 1980. Pada tahun 1981-1984, ia menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha. Usai tiga tahun menjadi perwira, Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha.
Pramono kemudian kembali menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 1995. Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Pramono kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus.
Setelah masa reformasi bergulir, karier Pramono semakin berkembang, terutama saat Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Kala itu Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004.
Jabatan tertinggi Pramono dalam kemiliteran adalah Kepala Staf Angkatan Darat tahun 2011.
Dia dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.
Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad. Pada tahun 2009, dia pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.
Sang ayah, Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S.
Sejak Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko.