JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partai Demokrat, Irwan Fecho, mempertanyakan jiwa Soekarnois pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat yang menyatakan tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Irwan, apa yang diucapkan Ketua DPP PDIP itu sangat bertentangan dengan semangat tokoh proklamator RI, Presiden Soekarno.
“Sebagai kader dari partai yang mengamalkan Soekarnoisme pernyataan pak Djarot sungguh bertentangan dengan politik gotong-royong yang diinginkan oleh Soekarno bagi bangsa Indonesia. Saya pikir ini pernyataan pribadi beliau semata,” kata Irwan melalui akun Twitternya, Senin, 20 Juni 2020.
Irwan mengungkapkan, pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut justru mengingkari semangat politik Soekarno yang menjadi tokoh panutan di PDIP.
“Pernyataan itu juga sangat mengingkari sejarah kebijakan politik Soekarno yaitu Nasakom yang terbuka bekerja sama pada partai politik lain termasuk dengan Partai Komunis Indonesia. Masa dengan partai non komunis tidak mau?” ungkap Irwan.
Djarot Syaiful Hidayat
Pernyataan Djarot itu, kata Ketua Umum Cakra AHY ini, sejatinya melanggar aturan yang ada di partainya sendiri.
“Pak Djarot juga dalam hal ini inkonsisten terkait semangat Ekasila yaitu gotong-royong yang dinyatakan dalam konstitusi partainya sendiri. Mungkin pak Djarot perlu penyegaran lagi terkait paham Soekarnoisme,” ujarnya.
Mengenai sikap partainya di Pilkada serentak 2020, Irwan mengungkapkan sangat terbuka membangun koalisi dengan partai lain. Justru, lanjut Irwan, pernyataan Djarot tersebut menunjukkan bahwa partainya tidak terbuka dengan partai lain.
“Mengenai sikap Demokrat di Pilkada kami tentu terbuka bekerja sama dengan semua partai untuk membangun bangsa ini selama sama-sama menjunjung tinggi Pancasila termasuk bekerja sama dengan PDIP. Faktanya dalam Pilkada 2020 ini kami bekerja sama dengan PDIP di 35 pilkada,” pungkasnya.